
Sudah menjadi jadwal tetap bagi para pencinta gaya hidup sehat berkumpul setiap hari Kamis dan Sabtu. Mereka saling bertemu, berbagi ilmu, melakukan proses jual-beli, maupun barteran.
“Pasar Kemisan ini adalah jawaban atas kebutuhan konsumen akan adanya pasar sehat alternatif di area Yogya Utara,” jelas Janti Wignjopranoto, penggagas Pasar Kemisan, yang juga seorang praktisi dan chef raw/vegan food yang memiliki lebih dari 25.000 follower di akun Instagram-nya, @alterjiwo. “Di sini kami menyajikan kepada masyarakat makanan lokal yang sehat, dibuat langsung tanpa menggunakan pengawet, perasa, penyedap, pewarna, atau pengenyal. Dan yang lebih penting, tidak mahal.”
Pasar Kemisan ini memiliki komunitas sekitar 21 vendor yang tergabung atas kesamaan visi dan misi. Terletak di suatu sudut Yogya Utara, tepatnya di Desa Jenengan, selatan Stadion Maguwo Yogyakarta. Tujuan utamanya, selain ingin mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat, ingin memberdayakan agar masyarakat sekitar bisa lebih mandiri dan memiliki keterampilan. Selain kegiatan Kemisan, mereka mengadakan kelas belajar Setu Selo. Sesuai namanya, kegiatan ini diadakan di hari Sabtu selama 2 jam. Di sini peserta bisa belajar ilmu praktis seperti membuat tahu tempe, membuat selai, atau memilih minuman dan wedang dengan rempah lokal.