Anda mungkin sudah sering mendengar soal larangan konsumsi garam berlebihan. Katanya, nanti Anda darah tinggi. Ternyata, memang ada kaitan antara kedua hal ini.
Para orang tua yang saya kenal kerap cerewet melarang makan hidangan yang terlalu asin. Ketika memasak pun diwanti-wanti agar tak berlebihan memakai garam—apalagi MSG. Para dokter pun memiliki alasan meminta pasien mereka yang didiagnosis tekanan darah tinggi (hipertensi) mengonsumsi garam berlebihan. Sudah banyak riset yang menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi menaikan risiko penyakit jantung.
Beberapa studi juga menemukan fakta, dengan menurunkan konsumsi garam menjadi sebanyak enam gram per hari risiko terkena stroke menurun hingga 26%. Enam gram garam ini setara satu sendok teh, yang juga merupakan batas konsumsi rekomendasi Kementerian Kesehatan RI.
Memasak makanan sendiri atau membawanya dari rumah setelah dimasak orang-orang tepercaya memang bisa menjadi solusi. Masalahnya, ada banyak kandungan garam bersembunyi dalam makanan siap saji dan kemasan. Semangkuk mi instan dan sop buntut, misalnya, sudah mencapai batas aman tersebut. Kalau ingin konsisten, tentu Anda tak bisa menyantap makanan bergaram lagi setelahnya. Ya, kini Anda punya satu alasan tambahan untuk tak sering-sering menyantap makanan olahan.
[Cek juga 8 cara ampuh hindari kecanduan gula]