Ketika Jajang C. Noer masih remaja, ia sudah menyukai batik, bahkan ketika batik belum naik daun seperti sekarang.
“Sewaktu saya masih duduk di SMP dan SMA, sekitar awal tahun 70-an, saya sudah senang pakai long dress batik kalau ke pesta. Atau, rok mini batik untuk main. Padahal waktu itu batik belum ngetren seperti sekarang, apalagi ke kalangan anak muda,” kata pemeran Mak Kerah dalam film "Athirah" ini.
Setelah lebih dewasa, ia dikenal dengan gaya berbusananya yang bernuansa etnik. Misalnya rok panjang atau celana panjang dengan blus lengan panjang, plus aksen selendang atau syal melingkari lehernya.
Namun lima tahun belakangan, ia mengaku sudah menemukan signature style-nya, yaitu baju kurung dan kebaya panjang ala Minang yang dipadu dengan sarung atau kain. Saat melakukan wawancara dengan PESONA di rumahnya, ia mengenakan kebaya panjang berbunga-bunga yang dipadu sarung Bugis.
Jajang mengatakan, ia mengenakan baju kurung dan kebaya panjang ala Minang sepanjang hari dalam berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan di rumah, belanja ke pasar, ke tempat syuting, hingga ke pesta.
“Saya ini orang Minang, sehingga saya punya keinginan untuk memperkenalkan kembali baju daerah khas Minang yang sekarang sudah jarang dikenakan, termasuk oleh wanita Minang di Sumatra Barat. Baju kurung dan kebaya panjang adalah pakaian asli Indonesia dan dulu selalu digunakan oleh wanita Minang untuk berbagai kegiatan. Selain indah saat dikenakan, pakaian ini juga santun,” katanya.
Jajang menambahkan, baju kurung dan kebaya panjang khas Minang juga bisa dijadikan alternatif sebagai baju muslim untuk menggantikan tunik atau abaya yang terlalu berkiblat ke Timur Tengah.
Untuk baju kurung dan kebaya panjang, Jajang biasa membeli sendiri bahannya di toko kain, lalu menjahitkan ke penjahit langganannya. Sedangkan sarung dan kain biasa ia beli saat syuting ke daerah-daerah, langsung ke tempat perajinnya. Contohnya ketika ia berburu kain tenun Bugis sampai ke Bone dan Makassar saat sedang syuting film "Athirah."
“Saya sampai rebutan terus sama Cut Mini dan Chitra Subyakto (penata kostum "Athirah"). Tapi biasanya saya dan Mini selalu kalah cepat dari Chitra. Maklum, matanya sudah sangat terlatih dalam menelisik kain-kain yang bagus,” cerita Jajang, tertawa.
Foto: Zaki Muhammad