Meski Anda bukan perokok aktif, menghirup bau rokok bukan berarti tak berbahaya. Nutrifood Research Center dalam buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan merangkum beberapa penelitian ilmiah terkait bahaya third hand smoke yang wajib Anda waspadai.
Bahaya asap rokok masih tetap mengancam meski puntung rokok telah mati dan asapnya tak lagi terlihat. Yang berbahaya adalah residu nikotin dari asap rokok yang diserap oleh permukaan furnitur dan pakaian. Residu tersebut bereaksi dengan nitrogen yang banyak terdapat di udara bebas dan menghasilkan Tobacco-Specific Nitrosamines (TSNAs), senyawa yang bisa menyebabkan kanker jika sampai terhirup.
Senyawa tersebut bisa mengendap lebih banyak di dalam ruangan daripada di luar ruangan, dan bertahan hingga berbulan-bulan. Sebuah kajian dari Berkeley Lab menemukan bahwa bahkan sisa-sisa thirdhand smoke di ruang merokok selama enam bulan jumlahnya cukup untuk merusak DNA manusia.
Thirdhand smoke adalah sisa asap rokok yang tertinggal di baju, rambut, atau ruangan yang pernah dipakai merokok. Coba bayangkan, betapa berbahayanya rumah para perokok yang sudah seperti wilayah asap rokok raksasa. Tentu dengan jumlah racun yang juga bertebaran di dalamnya.
Anak-anak adalah korban yang paling dirugikan oleh thirdhand smoke tersebut. Ini karena anak-anak lebih sensitif terhadap TSNAs dibanding dengan orang dewasa. Senyawa tersebut, selain bisa menyebabkan kanker, juga mengakibatkan penurunan kecerdasan pada anak.
Pada ibu hamil, efek buruk thirdhand smoke juga menyerang perkembangan paru-paru calon bayinya. Oleh sebab itu, jika mulai berhenti merokok atau meminta pasangan untuk berhenti merokok masih terasa sulit, coba hindari merokok di dalam rumah. Amankan juga segera pakaian-pakaian yang dikenakan untuk merokok.
[Ini dia bahaya merokok pada anak]