Joanne "Jo" Rowling (50) atau yang lebih dikenal dengan nama pena JK Rowling dan Robert Galbraith, terkenal sebagai penulis serial fiksi Harry Potter. Selain menulis buku fantasi untuk anak-anak, JK Rowling juga menulis buku non fiksi. Buku terbarunya berjudul Very Good Lives: The Fringe Benefits of Failure and The Importance of Imagination, terbit pada 14 April 2015. Buku itu berisi pidato JK Rowling yang disampaikan di Universitas Harvard tahun 2008.
JK Rowling yang berasal dari keluarga yang tidak percaya bahwa imajinasi bisa 'menghidupi' keluarga, telah mengalami kehidupan yang pahit sebelum menjadi penulis terkaya di dunia. "Aku pernah bercerai, menjadi pengangguran, menjadi orang tua tunggal yang miskin, dan menjadi tunawisma," ujarnya dalam pidato tersebut.
Untuk itu, dalam pidatonya, ada beberapa quote yang bisa kita tarik untuk menjadi renungan dalam menghadapi kegagalan:
"Sudah tidak zamannya lagi menyalahkan orang tuamu akan jalan hidup yang kau jalani; saat kau sudah cukup dewasa untuk memegang kendali, tanggung jawab ada di tanganmu."
"Kegagalan melepaskan saya dari sesuatu yang tidak penting. Saya memulai hidup baru dan menggunakan energi untuk menyelesaikan apa yang bisa saya lakukan untuk sukses di satu arena lain."
"Kita tidak membutuhkan sihir untuk mengubah dunia, kita membawa semua kekuatan yang telah kita miliki dalam diri sendiri. Kita punya kekuatan untuk mengimajinasikan sesuatu yang lebih baik."
"Banyak orang yang memilih untuk tidak melatih imajinasinya sama sekali. Mereka memilih zona nyaman, tidak pernah bertanya bagaimana jika mereka terlahir kembali menjadi orang yang sama sekali baru."
"Seorang penulis Yunani pernah berkata bahwa apa yang kita capai akan mengubah realitas di luar kita. Tanpa sadar, kehidupan pribadi kita memperngaruhi kehidupan di sekeliling kita. Kita tak bisa menghindari koneksi dengan dunia luar. Kita bisa menyentuh kehidupan orang lain dengan cara sederhana."
"Seperti halnya dongeng, kehidupan nyata pun seperti ini: tidak penting tentang lamanya, tetapi seberapa baik kehidupan itu dijalani."
JK Rowling yang berasal dari keluarga yang tidak percaya bahwa imajinasi bisa 'menghidupi' keluarga, telah mengalami kehidupan yang pahit sebelum menjadi penulis terkaya di dunia. "Aku pernah bercerai, menjadi pengangguran, menjadi orang tua tunggal yang miskin, dan menjadi tunawisma," ujarnya dalam pidato tersebut.
Untuk itu, dalam pidatonya, ada beberapa quote yang bisa kita tarik untuk menjadi renungan dalam menghadapi kegagalan:
"Sudah tidak zamannya lagi menyalahkan orang tuamu akan jalan hidup yang kau jalani; saat kau sudah cukup dewasa untuk memegang kendali, tanggung jawab ada di tanganmu."
"Kegagalan melepaskan saya dari sesuatu yang tidak penting. Saya memulai hidup baru dan menggunakan energi untuk menyelesaikan apa yang bisa saya lakukan untuk sukses di satu arena lain."
"Kita tidak membutuhkan sihir untuk mengubah dunia, kita membawa semua kekuatan yang telah kita miliki dalam diri sendiri. Kita punya kekuatan untuk mengimajinasikan sesuatu yang lebih baik."
"Banyak orang yang memilih untuk tidak melatih imajinasinya sama sekali. Mereka memilih zona nyaman, tidak pernah bertanya bagaimana jika mereka terlahir kembali menjadi orang yang sama sekali baru."
"Seorang penulis Yunani pernah berkata bahwa apa yang kita capai akan mengubah realitas di luar kita. Tanpa sadar, kehidupan pribadi kita memperngaruhi kehidupan di sekeliling kita. Kita tak bisa menghindari koneksi dengan dunia luar. Kita bisa menyentuh kehidupan orang lain dengan cara sederhana."
"Seperti halnya dongeng, kehidupan nyata pun seperti ini: tidak penting tentang lamanya, tetapi seberapa baik kehidupan itu dijalani."
Anda bisa membeli buku ini melalui amazon.co.uk untuk menyimak kisah selengkapnya tentang kehidupan dan cara JK Rowling memaknai kegagalan.
Sumber: theguardian.com
Foto JK Rowling: TPGNews
Foto cover buku: goodreads.com