Lihatlah klip video Hanya Engkau yang Bisa di YouTube, dan Anda akan menemukan Armand Maulana yang berbeda.
Di situ, ia dengan luwes menyanyikan lagu pop dengan sentuhan jazz serta disko era 80-an, juga menari ala zombie dance bersama seorang model. Armand memang memutuskan solo di tahun 2016.
Ketika ditanya mengenai alasan berkarier solo, Armand mengungkapkan bahwa kejenuhan adalah alasan utama. Meski demikian, Armand menyiapkan karier solonya dengan matang. “Image Gigi dari dulu rocker, gagah, macho, tidak heran 70 persen fans saya laki-laki. Sekarang saya ingin tampil lebih womanizer,” ujar Armand saat ditemui di kediamannya di Jakarta Selatan.
Ia kini lebih fashionable. Satu hal yang mungkin tak akan berubah dari Armand adalah logat Sunda-nya yang tetap kental. Perbedaan juga terasa dari musikalitas dan proses kreasi.
“Gigi adalah band yang swasembada. Kami semua gratilan. Kalau bikin album kami kerjakan sendiri. Sampai orang label merasa secure dengan Gigi. Ketika solo, saya sebagai penyanyi saja. Tidak menciptakan lagu, tidak mau sedikit pun mikir. Kalau saya gratilan, saya khawatir warna Gigi akan masuk lagi,” jelas Armand.
Hal itulah yang kemudian mendorongnya bekerja sama dengan musisi-musisi muda, seperti Lale dan Ilman (Maliq & d’Essentials), serta Nino (RAN) untuk menggubah single Hanya Engkau yang Bisa. Kini, telah ada delapan lagu yang rampung, untuk persiapan album solo perdana yang akan dirilis pada Februari atau Maret 2017 di bawah label Trinity Optima Production. “Bisa jadi 10 lagu karena masuk lagi materi lagu yang bagus,” ungkap salah satu juri acara adu bakat “Rising Star Indonesia” itu.
Persiapan itu, pada akhirnya, membuahkan keberhasilan. Enam bulan sejak Armand memulai karier solo sejak awal April lalu, ia sudah berhasil memenangkan Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) 2016 untuk kategori Best Soul/R&B/Urban Male/Female Solo Artist.
Dewi Gita, istrinya yang juga penyanyi, memiliki kesibukan syuting di stasiun televisi hampir setiap hari. Untuk itu Armand rutin menjadwalkan keluarga kecilnya traveling untuk melepas kejenuhan. “Minimal setahun sekali saat libur panjang sekolah Naja. Tapi kalau bisa dua kali, sekali di dalam negeri, sekali di luar negeri,” ungkap Armand.
Naja Dewi Maulana, putrinya yang kini berusia 15 tahun, memang lebih dekat dengan ibunya. Namun bukan berarti Naja dan Armand tak memiliki momen father-daughter sendiri. “Lebih dekat ke ibunya karena suka girl talk. Saya sama Naja cocoknya kalau bicara soal komik, animasi Jepang, science fiction, superhero. Saya pernah ke Singapura berdua saja dengan Naja, hanya untuk menghadiri Anime Festival Asia. Naja ingin jadi animator jadi hidupnya seniman banget—lebih senang di rumah, menggambar,” kisah Armand.
Armand termasuk penyanyi yang ramah, rajin berkomunikasi dengan penggemarnya di panggung. Tapi tak banyak yang tahu kalau Armand sebetulnya pemarah. “Gue paling sebel sama ketidakteraturan. Dari dulu memang panasan banget,” ceritanya jujur. Baru-baru ini ia senewen ketika Gigi akan tampil namun ada band lain yang masih check sound di panggung.
“Mungkin menurut orang lain saya wajar marah di situasi itu, jadi tidak pernah sampai dibicarakan media. Tapi kalau ngomongin di belakang, saya tidak tahu,” ujarnya, lalu tertawa.
Fotografer: Zaki Muhammad
Pengarah Gaya: Erin Metasari
Grooming: Tania Ledezma