Senang berat badan turun berkat puasa? Kemudian panik karena kerja keras sebulan penuh langsung berantakan dalam dua hari saja alias selama Lebaran?
Tenang saja... Anda tidak sendirian; setidaknya bersama saya.
Berat badan cenderung merangkak naik (dengan cepat!) dalam dua hari Lebaran, dan berlanjut terus pasca Lebaran. Alasannya? Tentu saja karena acara silaturahmi berbanding lurus dengan makan dan makan makanan penuh santan dan gluten (kue-kue kering itu memang menggoda!).
Jika mengatur makan selama bersilaturahmi telanjur sulit diperbaiki, Anda tak perlu panik. Anda (dan saya) masih bisa mengatur pola makan pasca Lebaran, agar timbangan kembali bersahabat, dan berat badan bisa mencapai angka yang sama di malam takbiran (kalau mau digabung dengan puasa Syawal lebih bagus lagi, sih, he he).
Inilah beberapa cara yang bisa Anda coba, dan menurut teman-teman saya, yang rutin melakukannya selama beberapa minggu pasca Lebaran, Anda akan mendapatkan hasil yang oke sebelum Lebaran Haji tiba.
1. Jika lapar, minum air putih
Di luar acara silaturahmi, jangan biarkan rasa lapar di luar waktu makan menggoda Anda. Jika lapar datang, minum air putih sebagai pengganjal, dan minum pelan-pelan. Efek sampingnya Anda akan lebih sering bolak-balik buang air kecil, tapi tidak menambah kalori.
2. Jangan mager
Ayo, bergerak! Jika liburan Lebaran ini porsi olahraga Anda berkurang, ganti dengan kegiatan yang menghasilkan keringat (dan membakar kalori) seperti olahraga.
Menyetrika (157 kalori/jam), membereskan rumah (170 kalori/jam), hingga mencuci mobil (234 kalori/jam) adalah pilihan paling mudah. Seandainya Anda asyik nonton TV atau streaming di smartphone, letakkan gelas atau botol minum minimal 10 meter, sehingga Anda harus bangun dan bergerak jika haus (jangan minta tolong diambilkan, ya).
3. Tidur yang cukup
Tidur yang cukup tak hanya memperbaiki organ tubuh setelah dipakai beraktivitas tapi juga bisa membantu menurunkan berat badan. Pastikan Anda tidak kurang tidur (alias tidur tak sampai lima jam semalam), atau justru tidur terlalu lama (lebih dari 10 jam mungkin terlalu banyak untuk orang dewasa yang sehat).
4. Perbanyak porsi buah dan sayur
Makanan yang terlalu banyak disantap selama Lebaran harusnya segera dibuang tiap pagi melalui BAB. Karena itu, pastikan Anda tidak mengalami konstipasi. Jika saat silaturahmi hidangan didominasi daging dan lontong, tambahkan porsi konsumsi serat lewat buah dan sayur di rumah, sehingga BAB lancar.
5. Kembali ke porsi dan frekuensi semula
Di rumah atau di kantor, lupakan porsi dan frekuensi makan selama silaturahmi. Kembalilah ke frekuensi makan utama tiga kali sehari, dengan porsi normal, bukan porsi Lebaran. Porsi Lebaran bisa terlalu banyak, atau justru terlalu sedikit (tapi sering banget).
6. Bantu dengan aromaterapi
Beberapa aromaterapi saat dihirup terbukti bisa membantu kita menahan rasa lapar. Teteskan minyak esensial dari aromaterapi tersebut di kapas, lalu hirup perlahan, ketika tiba-tiba Anda lapar mata di luar waktu makan.
Ada lima minyak esensial yang bisa Anda coba untuk menahan rasa lapar, yaitu grapefruit, lemon, peppermint, jahe, dan kayu manis.
7. Timbang di akhir bulan
Oke, Anda panik setelah menimbang berat badan. Lakukan enam poin di atas, dan timbang kembali berat badan Anda di akhir bulan saja. Tak perlu menimbang tiap minggu, apalagi tiap hari dan tiap jam.
Bolehlah Anda panik lagi jika di akhir bulan berat badan Anda belum turun juga. Siapa tahu Anda harus mengubah pola makan keseluruhan atau melakukan program menurunkan berat badan.