Tak bisa dipungkiri jika sebagian besar pria mengalami ereksi di pagi hari, yang merupakan gejala alamiah setelah bangun tidur.
Gejala ini dikenal sebagai nocturnal penile tumescence; walaupun baru muncul di pagi hari, sebenarnya proses ini telah dimulai saat tidur.
Ada berbagai teori tentang ereksi di pagi hari, misalnya karena kandung kemih menahan banyak urin. Penjelasan lain menyatakan bahwa ereksi terjadi pada tidur tahap REM (Rapid Eye Movement).
Meskipun dalam tahap ini seseorang bisa bermimpi, namun tidak ada hubungan antara mimpi dengan terjadinya ereksi. Namun dalam tahap REM terjadi rangsangan saraf yang menyebabkan aliran darah ke penis. Yang jelas, kondisi ini merupakan salah satu pertanda seorang pria mengalami impotensi atau tidak.
Karena itu, banyak pria, apalagi yang memiliki libido tinggi, cenderung ingin melakukan hubungan seks segera setelah bangun tidur. Selain karena ereksi di pagi hari, libido, usia, dan aktivitas sehari-hari mempengaruhi ada atau tidak adanya hasrat seksual di pagi hari.
Sedangkan bagi wanita, dorongan seks tidak timbul sewaktu-waktu. Untuk membangkitkan libido wanita, diperlukan ‘pemanasan’ yang cukup lama dan didukung oleh situasi yang menyenangkan. Misalnya dengan cumbuan, rayuan, atau kemesraan.
'Serangan fajar' yang datangnya tiba-tiba, tanpa foreplay, dan bersifat memaksa, tentu sangat tidak nyaman bagi wanita. Apalagi jika ia masih mengantuk, lelah, dan pasangannya masih 'berbau' bekas tidur. Jangankan terbangkit gairahnya, wanita sering kali justru merasa terganggu.
Benarkah? Sebenarnya wanita juga bisa sama bergairahnya di pagi hari. Kejutkan pasangan Anda yang masih mengantuk dengan memulai ajakan
berhubungan intim. Bisa jadi ia bakal makin bergairah; bukan hanya karena secara alamiah tubuhnya sudah siap, tapi lebih karena tindakan Anda justru membuatnya excited.
Pastikan saja Anda berdua tidak terlambat untuk ke kantor, ya....