Di otak penderita Alzheimer, terdapat plak yang menyebabkan volume otak menciut. Bagaimana plak itu terbentuk, dunia kedokteran belum bisa memecahkan misteri itu. Itu sebabnya penyakit Alzheimer masih belum bisa dicegah dan diobati.
Penciutan volume otak mengakibatkan seseorang kesulitan mengolah berbagai informasi. Hal ini kemudian akan menyebabkan pasien kesulitan memahami perkataan orang lain, dan kesulitan berbicara dengan orang lain.
Walau adanya perubahan perilaku ini, keluarga perlu menganggap pasien sebagai individu yang sama dengan sebelum ia menderita Alzheimer. Sulit memang untuk dilakukan. Saya hanya dapat membayangkan.
Terkadang justru pihak keluarga yang memiliki penolakan terhadap penyakit yang diderita orang-orang yang mereka sayangi. Bagaimana bisa, Ayah yang dulu mereka kenal gagah perkasa memimpin perusahaan besar sekarang bahkan tidak mengerti ketika sang anak memintanya untuk duduk dan makan?
Yang kemudian terjadi, mungkin saja, keluarga memperlakukan mereka dengan berbeda. Padahal meski kesulitan berpikir, penderita Alzheimer masih bisa merasakan. Jadi, cinta keluarga kepada pasien tak boleh putus. Dan karena itu, memilih caregiver yang tepat adalah penting. Caregiver penderita Alzheimer harus mengerti seluk-beluk penyakit ini dan mengerti cara mengatasi pasien ketika berperilaku aneh. Penderita Alzheimer kadang-kadang masih dapat mengingat kenangan indah di masa lalunya.
Misalnya lagu favorit saat masih berpacaran dengan suami. Saat diputarkan lagu itu, penderita Alzheimer dapat kembali menyanyikannya karena merasa seperti masih berada di masa ketika peristiwa itu terjadi (Anda sudah nonton film “The Notebook,” kan?).
“Otak kita lebih kuat mengingat peristiwa yang indah dan menyenangkan. Itu sebabnya penderita Alzheimer kadang masih bisa mengingat lirik lagu lama yang pernah mengiringi masa-masa indah mereka. Keluarga dapat mengajak pasien untuk bernyanyi bersama untuk mengaktifkan kembali fungsi otak,” ujar dr. Rocksy.
Hal ini berbeda-beda pada setiap pasien. Jika pasien ingat gerakan tarian, ajaklah ia menarikan tarian yang disukainya. Melakukan kegiatan menyenangkan dapat membantu pasien memiliki kualitas hidup lebih baik.
“All you need is love.” Seperti judul lagu dari The Beatles yang dengan lantang mengatakan cinta adalah satu hal yang kita perlukan dalam hidup, begitu pula dengan menghadapi para penderita Alzheimer.
“Caregiver harus memiliki cinta dan kesabaran ekstra untuk mengurus pasien, karena tingkat stres caregiver penderita Alzheimer sangat tinggi,” jelas dr. Rocksy. Mungkin cinta tak akan langsung mengobati dan menghilangkan penyakit Alzheimer, namun dapat membuat pasien lebih menikmati hidup mereka yang penuh dengan keterbatasan.
Foto: 123RF
[Kenali 10 tanda umum Alzheimer]