Nasib Kwon Yu (Ji Chang-wook) sungguh apes. Mantan atlet taekwondo yang jadi pengangguran itu difitnah memperkosa dan membunuh remaja di bawah umur. Bukti-bukti memberatkannya, dan ia dimasukkan ke dalam penjara untuk penjahat kelas kakap.
Ibunya berjuang membebaskannya, dibantu pengacara publik Min Chun-sang (Oh Jung-se). Di penjara, nasib Kwon Yu tak kalah apes. Namun kematian ibunya, yang katanya bunuh diri, membangkitkan semangat Kwon Yu.
Berkat saran napi senior yang baik padanya, ia melukai napi jagoan di penjara itu, Ma Duk-su (Kim Sang-ho), dan melarikan diri. Sebagai buronan, Kwon Yu ingin membersihkan namanya. Ia juga bertemu lagi dengan teman-teman dunia maya, timnya saat main game. Maklum, di dunia maya, ia adalah "kapten" bagi mereka.
Anak buahnya di dunia maya tentu berbeda dengan avatar mereka. Mr. Hairy ternyata gadis kuper jago komputer bernama Yeo-wool (Shim Eun-kyung), Demolition adalah kru film yang culun, Negative ternyata seorang bapak setengah baya, dan Guru Yong, seorang pengangguran yang jago elektronik.
Ternyata Kwon Yu difitnah pengacaranya sendiri, yang diam-diam punya ruang rahasia berisi ribuan data dan kamera di setiap penjuru kota (ala ruang monitor Batman dalam "The Dark Knight"), dan punya tim tersendiri yang jago merekayasa TKP.
Ketika KWon Yu mulai mengganggu aksinya, Min Chun-sang membebaskan Ma Duk-su untuk memburu Kwon Yu dan timnya.
Separuh pertama film, cerita cukup berat, apalagi penggambaran kehidupan penjara yang tanpa ampun. Namun separuh kedua film seperti ditulis oleh penulis skenario berbeda.
Aksi nekat Kwon Yu dan teman-teman mirip gabungan "Mission: Impossible" dengan "Fast & Furious," plus film Hollywood lain yang memanjakan adegan kebut-kebutan (mobil Kwon Yu tergolong mini, rongsokan pula, tapi jago ngebut dan melakukan manuver).
Saya menonton "Fabricated City" tentu karena Ji Chang-wook. Aktor ganteng yang melejit berkat drama Korea "Healer" dan "The K2" ini adalah daya tarik utama.
Separuh pertama film, saya bersimpati pada perannya (untung wajah mulusnya tak rusak walau ia babak-belur selama di penjara), namun di separuh kedua, saya seperti menyaksikan Ji Chang-wook mengulang aksinya di dua drakor populernya (yang temanya beda tipis dengan film ini).
Di Korea, film yang disutradarai Park Kwang-hyun ini laris dan sudah ditonton lebih dari 2 juta penonton. Memang masih jauh untuk jadi film terlaris (di Korea, film terlaris tiap tahun biasanya ditonton di atas 8 juta penonton), tapi dengan popularitas Ji Chang-wook di Asia, bukan tak mungkin angka itu bisa diraih.
"Fabricated City" tayang mulai 1 Maret 2017 di jaringan bioskop CGV Cinemas, Cinemaxx, dan Platinum Cineplex.
Foto: CJ Entertainment