Bukan hanya protokol kesehatan di masa pandemi yang perlu menerapkan 5 M.
Anda juga bisa mengajarkan 5 M berbeda kepada anak-anak Anda, apalagi jika mereka sudah memasuki usia 'pemberontakan' atau kritis yang ingin tahu segalanya.
Dari 5 M ini, mereka bisa belajar tentang kehidupan, sekaligus menjadi pribadi yang lebih baik.
Jika 5 M ini menurut Anda kurang, Anda bisa menambahkannya....
1. MENJAGA KESEHATAN
Anak-anak Anda harus tahu kalau menjaga kesehatan, apalagi saat ini, sangat penting. Jangan lupa selalu mengingatkan mereka akan protokol kesehatan, tapi yang lebih penting adalah Anda harus memberi contoh.
Jika Anda ngomel-ngomel karena si ABG mulai curi-curi merokok, percuma jika Anda atau pasangan perokok. Begitu pula jika Anda melarang mereka makan ini-itu tanpa alasan kuat, sementara Anda asyik-asyik ketahuan memakannya.
2. MENGHARGAI ORANG LAIN
Poin kedua ini begitu luas, dan bisa menjadi salah satu fondasi kehidupan mereka. Menghargai orang lain tentu termasuk menghormati orang tua, bersikap sopan kepada siapa pun dan menghargai perbedaan.
Tapi Anda juga harus bisa membekali anak-anak bahwa menghargai orang lain bukan berarti menyenangkan orang lain, padahal diri sendiri merasa tidak nyaman. Anak-anak juga akan belajar berani berpendapat sekaligus tak mau di-bully atau melakukan bullying.
3. MENABUNG
Poin ini sebenarnya bisa membuat anak-anak Anda siap secara finansial, dalam arti tahu tidak semua bisa memetik daun dari pohon uang, he he. Mereka tahu bahwa sekaya apa pun Anda, tak ada yang abadi jika disalahgunakan.
Bukan saja mereka lebih cerdas dalam mengelola keuangan, mereka akan lebih mandiri secara finansial dan mau berbagi dengan yang membutuhkan, tapi juga tak bisa ditipu (penting, tuh!).
4. MENYEIMBANGKAN LOGIKA & KATA HATI
Anak-anak Anda memang perlu pakai logika, apalagi di era yang semuanya bermain data. Namun kita bukan mesin; kata hati tak kalah penting dalam memutuskan sesuatu.
Mungkin saja si Sulung lebih bermain dengan logika, sementara si Bungsu lebih baperan karena terlalu main hati. Tapi tak ada salahnya baik si Sulung maupun si Bungsu menyeimbangkan preferensi mereka, agar mereka mendapatkan hasil terbaik.
5. MEMEGANG PRINSIP
Yap! Poin terakhir ini tak hanya memiliki prinsip, tapi juga memegangnya. Mengajarkan hal ini kepada anak-anak sejak dini bisa membentuk mereka menjadi pribadi yang tak mudah goyah, jauh dari korupsi, tidak depresi, serta memiliki fondasi kehidupan yang kokoh.
Tentunya jika prinsip yang Anda ajarkan tidak bertentangan dengan perikemanusiaan dan hukum, ya....
Jika anak-anak Anda merasa bimbang dalam memegang prinsip mereka, tinggal cek lagi poin 4 untuk menentukan langkah mereka selanjutnya.
Foto: hhh13/Unsplash