5. Merokok
Kebiasaan ini hanya akan memperburuk kondisi pernapasan dan tekanan darah, sehingga menjadi bencana bagi jantung. Merokok dapat menyebabkan penyumbatan dalam pembuluh darah dan plak dalam arteri, yang bisa menghambat kerja jantung. Tinggal atau sering berada di sekitar perokok juga memiliki risiko sama besarnya dengan perokok aktif.
6. Lupa berdiri
Meski yang Anda duduki nyaman sekali hingga Anda lupa berdiri, duduk berjam-jam membuat Anda berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung dan stroke. Pasalnya, gerakan tubuh yang sedikit membuat lemak dan gula dalam darah tidak terbuang secara sempurna.
Karena itu, lakukanlah aktivitas fisik yang ringan di sela-sela kesibukan, misalnya berjalan-jalan di lingkungan kantor untuk mendapatkan udara segar. Atau setiap satu jam, bangun dari kursi dan berjalan ke pantry atau menengok rekan kerja di ruang sebelah.
7. Malas berolahraga
Berolahraga dengan frekuensi yang jarang dan hanya ketika muncul keinginan saja tidak akan memberikan manfaat bagi kesehatan seluruh tubuh. Usahakan untuk rutin berolahraga dan lakukanlah dalam jangka waktu yang lama.
8. Malas cek kesehatan
Level kolesterol yang tinggi adalah sinyal bahaya yang mengancam kesehatan Anda. Namun, hal ini sering kali tidak kita sadari dan tidak menimbulkan gejala sampai kita melakukan pemeriksaan.
Karena itu, jangan ditunda lagi, segera lakukan pemeriksaan sebelum terjadi berbagai komplikasi penyakit. Jangan tunda memeriksakan kolesterol, tekanan darah dan kadar gula dalam darah, sedini mungkin. Apalagi saat gejala penyakit mulai tampak, jangan abaikan sinyal kesehatan ini.
9. Menahan emosi
Perasaan frustrasi, mudah marah dan depresi yang tidak ditangani, dapat memberi stres pada jantung. Emosi dan pikiran dapat secara signifikan mempengaruhi kesehatan jantung.
Jika tidak ada tempat pelampiasan emosi, lama-lama kesehatan jantung akan memburuk. Solusinya, seringlah tertawa lepas, dan mencari dukungan moral saat stres. Jangan baper lagi, ya....