1. Karya anak bangsa
Adalah Wishnutama, CEO NET, yang menjadi pemimpin di balik layar upacara pembukaan Asian Games 2018. Sebagai creative director, Wishnutama didukung oleh dua music director, Addie MS dan Ronald Steven. Musik tradisional dan modern bersatu di atas panggung; dari Via Vallen (lipsync, sih) lagu tema Asian Games 2018 Menjadi Bintang, hingga Raisa menyanyikan Zamrud Khatulistiwa dan Anggun membawakan lagu Pemuda.
Dua koreografer mengomandani sekitar 4.000 penari (termasuk para pelajar se-DKI), yaitu koreografer senior dan penari di era Swara Mahardhika, Denny Malik, serta penari internasional yang pernah menjadi penari Madonna, Eko Supriyanto.
Kostum dan aksesori para penari didukung oleh penggagas Jember Fashion Festival, Dynand Fariz, dan desainer aksesori yang rancangannya dipakai selebritas di Met Gala, Rinaldy Yunardi.
Tentunya Wishnutama dan timnya makin solid karena didukung oleh pelaksana yang profesional. Terbukti dari waktu latihan hingga gladi resik yang tepat waktu, menurut sumber PESONA.
2. Menjadi viral
Pecah bangganya ketika upacara pembukaan Asian Games 2018 sukses menghibur para penonton di belahan bumi lain. Acara ini menjadi viral, karena dunia tak menyangka bahwa acara pembukaan ajang olahraga di Indonesia bisa menyajikan tontonan kelas internasional.
3. Mencatat sejarah
Di acara parade para tim nasional, Korea Selatan dan Korea Utara berjalan berdampingan. Momen ini membanggakan karena Indonesia mencatat sejarah bagi bertemunya dua negara tetangga yang sudah lama bermusuhan.
4. Menggugah rasa nasionalisme
Menyaksikan upacara pembukaan Asian Games 2018 membuat kita sesak karena begitu bangga menjadi bangsa yang besar. Kolega saya yang menyaksikan langsung di Stadion Gelora Bung Karno bilang, "Rasa nasionalisme saya berkobar-kobar nonton opening ceremony." Sama!
Belum move on dari aksi Jokowi di atas moge?