Di Indonesia, buah kurma sangat identik dengan Ramadan. Padahal di wilayah asalnya, Timur Tengah, kurma bisa ditemukan setiap hari karena sudah menjadi makanan pokok selama ribuan tahun.
Kurma dianjurkan menjadi takjil atau makanan kecil saat berbuka puasa. Hal ini karena kurma memiliki begitu banyak manfaat kesehatan. Namun di balik manfaatnya, beberapa hal ini masih dipertanyakan. Apa saja, sih?
1. Benarkah kurma sehat?
Buah kurma terkenal memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh. Satu biji kurma mengandung karbohidrat (glukosa dan fruktosa), protein, lemak tumbuhan (lemak tak jenuh), vitamin, mineral, dan serat.
Sekitar 60% kandungan buah kurma adalah karbohidrat. Sisanya adalah perpaduan zat gizi magnesium, kalium, kalsium, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin B2. Setiap 100 gram kurma mengandung kalium sekitar 500-600 mg.
Kandungan kalsium yang terdapat dalam kurma berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Sedangkan tembaga diperlukan untuk produksi sel darah merah, dan magnesium penting untuk pertumbuhan tulang.
Beberapa penelitian pun mengungkapkan, vitamin C yang terdapat pada kurma tinggi sehingga mampu bertindak sebagai senyawa antioksidan dan mampu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas. Belum lagi seratnya, mampu melindungi saluran pencernaan.
2. Kenapa kurma cocok buat buka puasa?
Kurma dipilih dengan alasan memiliki rasa manis, yang berasal dari glukosa dan fruktosa. Kandungan gula di dalam kurma baik untuk meningkatkan kadar gula setelah seharian berpuasa.
Selain itu, kandungan glukosa dan fruktosanya mampu membuat tubuh kembali bugar. Makanya, kurma cocok sebagai bekal camilan dalam perjalanan, tidak cuma tepat untuk teman berbuka puasa saja.
3. Siapa saja yang boleh makan kurma?
Kurma bisa merupakan salah satu buah terbaik yang bisa Anda berikan pada bayi, yang sudah lulus ASI eksklusif. Kurma dianggap kaya akan nutrisi yang mampu mendukung tumbuh kembang bayi. Sebut saja kalsium, magnesium yang terdapat di dalam kurma. Kedua zat ini baik untuk kesehatan tulang dan gigi anak.
Kurma juga mampu mengobati gangguan yang terjadi pada bagian pencernaan anak, seperti usus dan lambung. Jadi, Anda tidak perlu ragu untuk memberikan kurma pada bayi, asalkan pemberian kurma disesuaikan dengan tumbuh kembang bayi, Salah satunya, tekstur makanan bisa diterima oleh mulut bayi.
Di AS, kurma dijadikan pilihan finger food untuk bayi usia 10-12 bulan. Hal ini bisa juga Anda lakukan, tetapi pastikan Anda membuang biji kurma terlebih dahulu agar tidak tertelan.
Bagaimana untuk ibu hamil? Kurma bisa dijadikan salah satu sumber energi ibu hamil, sebagai camilan.
4. Berapa banyak makan kurma?
Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 1.000 kalori per hari, orang dewasa membutuhkan 1.600 kalori per hari, yang pemberiannya terbagi atas 3 kali makan dan 2 kali camilan. Sedangkan ibu hamil trimester 1 membutuhkan 2.000 kalori, trimester 2 membutuhkan 2.300 kalori, dan trimester 3 membutuhkan 3,300 kalori.
Dari kebutuhan kalori per hari, Anda bisa menghitung berapa yang harus dikonsumsi oleh si kecil atau ibu hamil.
Berhubung kurma kerap dijadikan camilan, berapa banyak kurma yang bisa kita konsumsi? Jika dihitung, 3-5 biji kurma hanya setara 100-150 kalori, sehingga camilan pilihan terbaik karena enak dan mudah dicerna.
Empat hal lain tentang kurma ada di halaman selanjutnya!