Work from home alias kerja dari rumah jadi salah satu kalimat paling populer bagi para pekerja di seluruh dunia saat pandemi virus Corona.
Work from home bisa mencegah meluasnya penyebaran virus Corona, sekalian #diRumahAja atau mengisolasi diri.
Namun jika Anda adalah mereka yang senang bersosialisasi dengan rekan-rekan kerja, bukan hanya social distancing selama beberapa minggu ini yang menyiksa.
Work from home, meski pekerjaan Anda memungkinkan, belum tentu hal yang mudah. Maklum, isolasi diri alias #diRUmahAja pasti membuat Anda merasa setiap hari adalah Sabtu dan Minggu (iya, kan...).
Tapi karena pandemi virus Corona bukanlah hal yang bisa Anda anggap enteng, work from home menjadi suatu kewajiban.
Jika hal ini mulai terasa berat di minggu-minggu kedua dan selanjutnya (terutama bagi mereka yang tak pernah kerja freelance), langkah-langkah simpel ini bisa dicoba, sehingga Anda bisa menerapkan work from home dengan sukses (sambil melepas kangen pada squad apa pun di kantor lewat Zoom atau video call ya...).
1. Jangan ubah rutinitas
Jika di hari kerja Anda biasa bangun pukul 5 pagi, jangan ubah rutinitas itu. Jika Anda bangun pagi karena harus mengejar transportasi, Anda bisa bangun paling lambat satu jam dari waktu biasanya.
Begitu juga dengan waktu makan pagi, mandi, dan bersiap-siap. Dengan demikian, Anda siaga bahwa ini adalah hari kerja pada umumnya; bedanya, Anda tak harus bermacet-macet ria di jalan.
2. Berdandan
Belum mandi, pakai piama, pegang laptop terus bekerja mandiri, sih, bisa saja... jika Anda terbiasa kerja freelance. Tapi percaya, deh, pekerja kantoran yang work from home lebih memilih melakukan itu... untuk nonton film di laptop.
Karena itu, melanjutkan poin 1, berdandanlah (pakai pensil alis dan lipstik, setidaknya, he he). Pakailah baju yang lebih proper ketimbang baju rumah.
Apalagi jika Anda harus online meeting; berpakaian proper tentu harus dilakukan seorang atasan. Anda jadi punya sense of working, dan work from home tidak terasa berat.
3. Tentukan waktu
Work from home ada yang bekerja mandiri, artinya Anda menyelesaikan pekerjaan sendiri tanpa ada pengecekan dari kantor. Namun ada juga yang bekerja online, artinya pekerjaan Anda harus dilaporkan secara online, serta Anda mungkin harus mengikuti beberapa online meeting.
Jika Anda bekerja mandiri, tetapkan waktu kerja Anda; bisa mengikuti waktu kerja normal Anda di kantor, atau bayangkan Anda sebagai freelancer. Anda bisa menetapkan waktu kerja, waktu makan siang, terserah.
Sementara kalau Anda bekerja online, pastikan waktu kerja Anda sesuai waktu kerja di kantor, sehingga atasan Anda bisa mengeceknya sesuai jam kantor.
Jika Anda seorang atasan, tentukan juga waktu kerja. Mentang-mentang work from home, bukan berarti Anda bisa meneror anak buah Anda pukul 10 malam karena ia biasa lembur.
Work from home bisa jadi alat bagi Anda dan tim Anda untuk bekerja seefektif mungkin mengoptimalkan waktu, karena tak perlu capek di jalan.
4. Tetapkan lokasi
Ruang kerja memudahkan mindset Anda untuk serius work from home. Tak punya ruang kerja? Bukan masalah, asal pastikan lokasi tertentu. Ini terutama berlaku jika online meeting dehgan video.
Meeting dengan background suasana dapur atau kandang burung mungkin bagus untuk vlog, tapi mengganggu peserta meeting lain.
Bagi yang bekerja mandiri, lokasi kerja yang pasti memudahkan Anda berkonsentrasi, dan mindset Anda seperti di kantor.
Asyiknya, Anda bisa memilih bekerja di teras dengan pemandangan kebun bunga Anda, atau di balkon lantai atas dengan view kompleks rumah Anda yang padat, he he....
Ruangan yang sepi dari tawa anak-anak Anda (saking asyiknya mereka ber-PUBG), atau bebas dari bunyi berisik ART membereskan rumah adalah pilihan tepat. Di saat begini dijamin rasa kangen Anda pada kantor pasti membuncah, ya....
5. Tentukan target
Jika pekerjaan Anda bertumpuk dan berdasarkan proyek, atau Anda punya begitu banyak anak buah dengan segala tanggung jawabnya, Anda harus menentukan target.
Jika target per hari terlalu muluk, buatlah target per minggu. Cek daftar kerja anak buah Anda, dan japri mereka jika mereka belum melaporkan pekerjaan. Sebenarnya bukan karena malas, tapi karena belum terbiasa.
Menentukan target akan membuat work from home terasa lebih ringan, namun hasilnya lebih nyata.
6. Standby, tapi tidak setiap waktu
Jangan matikan koneksi Anda; setidaknya Anda bisa mendengar dentingan notifikasi setiap ada update di grup WhatsApp kantor.
Selalu terkoneksi adalah keinginan setiap perusahaan untuk karyawan yang work from home. Namun bukan berarti Anda setiap waktu memelototi ponsel. Ada kalanya Anda harus bekerja mandiri, dan di kantor pun Anda juga tidak melirik isi ponsel untuk sementara.
Mungkin mengecek grup kantor setiap 30 menit lebih oke.
7. Work from home, home sweet home
Pandemi virus Corona adalah isu global, dan #diRumahAja adalah salah satu tindakan kita mencegah penyebaran virus Corona. Dan buat apa #diRumahAja kalau Anda terlalu asyik bekerja?
Karena itu, poin 3 dan 6 harus Anda atur sedemikian rupa, sehingga Anda punya lebih banyak waktu bersama pasangan, menikmati canda tawa anak-anak Anda, dan bersyukur bisa meluangkan waktu bersama mereka tanpa dipotong cuti. Stay safe and healthy....