Tahun ini, pesta musik paling bergengsi di Amerika, Grammy Awards (28 Januari 2018 atau 29 Januari 2018 WIB pagi) sepertinya memiliki agenda politik tersendiri.
Isu rasisme, kebijakan pemerintah, hingga pelecehan seksual, semua jadi muatan yang diselipkan di tengah penampilan lagu-lagu keren.
Menurut saya ada tujuh momen yang tak terlupakan di Grammys kali ini, dan menjadikannya pesta musik paling berpengaruh, setidaknya di Amerika.
1. Kembali ke New York
Grammy Awards ke-60 tahun ini kembali diadakan di Madison Square, New York, setelah selama 15 tahun digelar di Staples Center, Los Angeles. Para tamu juga menyematkan mawar putih di busana mereka sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Time's Up.
Inilah kampanye yang dimulai oleh ratusan tokoh penting di dunia hiburan, untuk melawan pelecehan dan kekerasan seksual dalam industri hiburan.
2. Nomor pembuka yang keren
Acara Grammys dibuka oleh penampilan Kendrick Lamar, yang malam itu membawa pulang 4 piala. Kendrick membawakan medley lagu-lagunya dalam atmosfer politis, dengan bintang tamu komedian Dave Chappelle serta Bono dan Edge dari U2.
3. Penampilan Kesha yang menyentuh
Jauh sebelum Hollywood menaruh perhatian pada isu pelecehan seksual tahun lalu, Kesha sudah bersuara tentang pelecehan seksual yang ia terima dari produsernya, Dr. Luke.
Kesha tampil bersama beberapa penyanyi lain, seperti Bebe Rexha dan Camila Cabello, membawakan lagu Praying, dalam busana putih. Kesha mengenakan busana bermotif mawar sebagai simbol.
4. Bruno Mars dan anak 90-an
Generasi 90-an pasti suka banget melihat Bruno bersama Cardi B. membawakan remix Finesse, salah satu hit Bruno. Lagu yang kental banget musik hip-hop 90-an ini menambah energi Bruno, yang jadi raja semalam di Grammys 2018. Drippin' in finesse!
5. Duet Sting dan Shaggy
Ini duet untuk Gen X, ketika Sting membawakan Englishman in New York, yang juga menampilkan Shaggy. Canggung mungkin, dan bukan salah satu penampilan terbaik di Grammys 2018, tapi tetap berkesan untuk Gen X.
6. Pesan politis lewat Hillary Clinton
Hillary Clinton menjadi bintang tamu yang tampil membacakan kutipan Fire and Fury: Inside the Trump White House, buku karangan Michael Wolff yang membahas kelakukan Presiden Donald Trump dan stafnya selama masa kampanye 2016. Pesan politis ini membuat atmosfer Grammys jadi terlalu berat, tuh.
7. Bruno Mars jadi raja semalam
Para pemilih pemenang Grammys tampaknya satu angkatan dengan Bruno, karena mereka memberikan Bruno 6 piala malam itu. Bruno bahkan merebut tiga penghargaan paling bergengsi untuk Song of the Year, Record of the Year (That's What I Like It) dan Album of the Year (24K Magic).