
3. Tujuan tak terlupakan: Tibet
Sebetulnya ini bukan jenis wisata nyaman yang hedonis. Di beberapa tempat, bahkan toilet saja berwujud ala kadarnya. Tapi di sana saya bisa menikmati birunya langit Lhasa, serta mengalami satu perjalanan darat yang rasanya seperti melewati daerah iklim berbeda. Dari danau tenang yang kanan-kirinya ditumbuhi vegetasi liar, jalan tandus ala gurun, hingga gunung di kejauhan yang bersalju.
4. Jalan-jalan kilat: Jakarta Kota
Saya senang sekali bisa berjalan-jalan sekitar Jakarta Kota. Atmosfer tempatnya lawas, suasana yang kerap membuat saya seperti masuk mesin waktu. Selain itu, lokasi ini mudah dijangkau. Saya bertandang ke sana dengan bus Transjakarta, supaya bisa melihat-lihat jalan atau orang-orang yang lalu-lalang selama perjalanan.
5. Kuliner kenangan: Bumi Sangkuriang, Bandung
Saya lahir dan besar di Bandung, jadi kotanya sendiri sudah nostalgis. Soal makanan, trennya memang sudah bergeser, tapi yang klasik akan selalu dikenang. Di Bandung, bagi saya Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang yang paling klasik. Meski bitterballen bisa ditemui di berbagai penjuru tempat, di sini lah adanya favorit saya.