Untuk gaya hidup lebih sehat, Anda memilih makanan organik. Namun tak semua produk organik memiliki kualitas yang sama.
Kenali kualitas produk organik yang Anda beli, agar Anda tak salah pilih.
Mitos #1: Makanan organik lebih bergizi
Para ahli masih berubah-ubah tentang hal ini. Meski beberapa penelitian mengatakan bahwa tomat organik lebih kaya vitamin C dari tomat biasa, atau jagung dan stroberi organik lebih kaya flavonoid, belum ada penelitian lain yang menunjukkan perbedaan nutrisi yang signifikan antara makanan organik dan dari pertanian biasa.
Perbedaan nutrisi dari sayuran atau buah-buahan bergantung dari umur mereka di pasar. Contoh, bayam akan kehilangan separuh dari kandungan folatnya dalam seminggu.
Mitos #2: Rasanya lebih enak
Belum ada hasil penelitian yang signifikan membedakan rasa antara produk organik dan biasa, kecuali pada buah apel (organik lebih enak).
Untuk mendapatkan buah mangga yang enak, belilah produk lokal, pada musimnya, dan masih segar (belum lama dijajakan). Buah lokal pasti lebih segar dan nutrisinya masih lebih bagus dibandingkan buah impor yang sudah terbang separuh dunia, danlama mendekam di supermarket.
Mitos #3: Makanan organik lebih bagus
Ya, jika itu sayur dan buah-buahan. Namun produk lain yang berlabel "organik" seperti keripik organik, soda organik, atau kue kering organik, sih, sama saja dengan produk biasa.
Meski dibuat dari bahan-bahan yang menggunakan pupuk alami, makanan itu tetap mengandung banyak gula dan digoreng, jadi tak lebih sehat juga.