Manusia perlu mengonsumsi makanan yang kaya beta karotena (bagian dari karotena atau karoten) karena sebagai senyawa yang memberikan warna jingga pada wortel, labu, dan ubi, beta karotena adalah bentuk awal vintamin A.
Kandungan beta karotena bisa mencegah Anda dari risiko terkena kanker, diabetes, stroke dan serangan jantung.
Penelitian terbaru dari University of Queensland, Australia, menyebutkan bahwa mereka yang menjalani diet tinggi karoten kecil kemungkinan terkena sindrom metabolisme.
Sindrom itu, bagi orang-orang Asia, membuka kemungkinan hingga 40% terkena penyakit diabetes mellitus tipe-2, stroke, dan serangan jantung.
Dalam penelitian yang melibatkan 6.177 warga Kanada tersebut diketahui bahwa mereka yang sedang menjalani diet kaya karotena, beta karotena, lutein, dan zeaxanthin memiliki kemungkinan terhindar dari penyakit kanker ginjal hingga 26%.
Hasil lain menyebutkan, hal itu bisa juga mencegah kanker ovarium pada wanita dan kanker paru-paru pada pria, serta meningkatkan mineral pada pria maupun wanita yang berguna untuk kepadatan tulang.
Lalu, dari mana saja Anda bisa mendapatkannya? Anda bisa mendapatkannya, antara lain, dari makanan sehari-hari di bawah ini.
1. Ubi jalar (dipanggang/roasted)
Kandungan beta karotena dalam 100 gram: 11.509 µg
Kandungan per porsi makanan: 23.018 µg/porsi (200 g)
2. Wortel
Kandungan beta karotena dalam 100 gram: 8.332 µg
Kandungan per porsi makanan: 12.998 µg/porsi (156 g)
3. Bayam
Kandungan beta karotena dalam 100 gram: 6.288 µg
Kandungan per porsi makanan: 11.318 µg/porsi (180 g)
4. Labu (dimasak)
Kandungan beta karotena dalam 100 gram: 4.570 µg
Kandungan per porsi makanan: 9.369 µg/porsi (205 g)
5. Melon
Kandungan beta karotena dalam 100 gram: 2.020 µg
Kandungan per porsi makanan: 3.575 µg/porsi (177 g)
6. Brokoli
Kandungan beta karotena dalam 100 gram: 929 µg
Kandungan per porsi makanan: 1.450 µg/porsi (156 g)