Bila kurang waspada, pada bulan Ramadan, Anda bisa mengalami dehidrasi ringan atau sedang.
Hal itu karena kesempatan minum air dibatasi hanya pada malam hari sejak matahari terbenam sampai terbit fajar. Namun, gangguan kesehatan tersebut tidak akan timbul, jika kita mengetahui jumlah dan cara minum yang benar selama menjalankan ibadah puasa.
Jumlah air minum yang dibutuhkan untuk hidup sehat dan aktif setiap hari sendiri tergantung ukuran tubuh, tahap pertumbuhan (usia), jenis kegiatan dan suhu lingkungan.
Seorang dewasa dengan aktivitas sedang, misalnya, membutuhkan sekitar 7-8 gelas air sehari. Jika jumlah yang diminum belum memenuhi kebutuhan air bagi tubuh, kita biasanya akan mengalami rasa haus, dan bibir pun menjadi kering.
Rasa haus saat berpuasa sebenarnya lumrah, terutama menjelang berbuka. Tetapi sebaiknya diwaspadai, jangan sampai rasa haus itu berlangsung setiap hari dan menimbulkan gejala bibir kering.
Penelitian yang dilakukan di Jakarta (daerah dataran rendah dan panas), dan Bandung Barat (daerah dataran tinggi dan sejuk) menunjukkan bahwa lebih dari separuh subjek remaja mengalami bibir kering pada bulan puasa, dan sekitar sepertiga di kalangan subjek dewasa.
Kejadian itu lebih banyak dialami oleh subjek di daerah panas atau dataran rendah daripada di daerah sejuk atau dataran tinggi. Selain itu, pada subjek dewasa, kejadiannya tidak separah pada remaja. Penyebab utamanya, bila tidak ada penyakit,
tentu saja karena kekurangan air minum.
Saat ini memang belum ada penelitian tentang pengaturan konsumsi air minum selama ibadah puasa. Namun secara umum, guna memenuhi kebutuhan air, Anda bisa mengikuti beberapa anjuran di bawah ini:
1. Minum dua gelas saat berbuka, satu gelas saat makan malam, 1-2 gelas setelah makan malam, satu gelas menjelang tidur dan dua gelas di kala sahur.
2. Minimalkan minum kopi dan teh di bulan puasa, karena minuman-minuman itu meningkatkan pengeluaran air kemih, dan mengundang rasa haus.
3. Perbanyak konsumsi buah saat berbuka, dan makan sayuran berkuat saat makan malam atau sahur. Hal itu dapat mencegah kurang air tubuh atau dehidrasi.
4. Hindari bekerja dan olahraga di terik matahari, dan minimalkan olahraga yang menguras keringat. Kalaupun terpaksa bekerja di terik matahari dan melakukan olahraga berkeringat, tambahlah konsumsi air minum 2-3 gelas di malam hari saat diperkenankan minum.
5. Pantau urin pagi setiap hari, untuk mengetahui apakah Anda mengalami dehidrasi ringan atau tidak. Seseorang yang mengalami dehidrasi ringan akan memiliki warna urin kuning pekat, dan jumlahnya sedikit. Bila itu terjadi, tingkatkan asupan air putih pada malam berikutnya.
Foto: 123RF