Senang reuni sana-sini? Harusnya, sih, reuni menjadi acara melepas kangen bareng teman lama yang menyenangkan.
Anda juga harus percaya kalau semua orang berubah. Yang tadinya musuh, bisa saja jadi teman gara-gara reuni. Tapi, sebaiknya hindari jika teman-teman lama Anda sudah menjelma jadi lima tipe di bawah ini saat reuni. Anda tak mau reuni berubah jadi kenangan buruk, kan?
1. Tak bisa move on
Di acara reuni, teman tipe ini menganggap semua orang, dan situasi, tak berubah sejak Anda berpisah. Jika itu reuni SMP, ia menganggap teman-teman dan dirinya sendiri adalah individu yang sama seperti zaman SMP.
Padahal setiap orang berubah, apalagi dari zaman SD atau SMP. Permusuhan zaman SD gara-gara hal sepele harusnya sudah dimaafkan, dan dilupakan. Yang dulunya tukang ngambek bisa saja sudah jadi psikolog kondang.
Teman tipe ini senang mengungkit-ungkit cerita masa lalu, tapi tak kenal waktu. Seru, sih, dibahas lagi saat reuni. Tapi kalau topiknya itu-itu lagi, namanya, sih... galon alias galau move on, ah.
2. Menjelek-jelekkan teman
Saya heran, kenapa reuni yang harusnya menyenangkan pakai diembel-embeli sikap yang menyebalkan, sih? Ada satu-dua orang yang menjelek-jelekkan kita di depan teman lain saat reuni, karena mungkin di luar reuni punya pengalaman kurang sip dengan kita.
Anda bisa mendebat 'kampanye negatif'-nya ini. Tapi sahabat saya yang mendapat perlakuan ini saat reuni SMP memilih mengacuhkannya karena yakin, niat buruk pasti menemui jalan buntu. Benar saja, setelah reuni, justru banyak teman lain yang kasak-kusuk tentang si penggiat kampanye negatif itu.
3. Mendominasi percakapan
Teman tipe ini bikin capek telinga, walau awalnya ia terdengar menyenangkan, karena menyapa Anda duluan, dan membuka percakapan dengan santai. Tapi lama-lama, isi pembicaraannya hanya ia dan ia, dan Anda hanya kebagian "Oh ya?" "Oke, sih" atau "Masa?" sambil menahan kantuk.
Si pendominasi percakapan ini mungkin lupa kalau reuni adalah acara berbagi pengalaman, bukan ajang curcol, apalagi tempatnya orasi tunggal. Jika ia tak membiarkan Anda gantian bicara, tinggalkan saja ia segera!
4. Berjualan
Baginya, reuni adalah peluang bisnis. Tapi bagi yang lain, kehadirannya bisa bikin ilfeel. Teman tipe ini biasanya anggota MLM atau menjual asuransi. Hak Anda, sih, untuk menghindarinya daripada ujung-ujungnya ia berjualan atau 'menodong' Anda membeli produknya.
Biasanya, gelagat jualan atau tidak bisa Anda cek dari grup chatting. Jika sedikit-sedikit ia berjualan, 99% ia akan melancarkan aksinya saat reuni. Tapi jika hanya sekali-sekali ia berpromosi, kemungkinan besar ia melupakan sejenak aksi bisnisnya saat reuni.
5. Sang mantan
Teman-teman saya terbagi dua soal ini; ada yang bilang harus dihindari, ada yang bilang, "Kenapa nggak?"
Saya pribadi setuju kedua-duanya, tergantung bagaimana akhir hubungan Anda dengan sang mantan dulu. Jika pedih berdarah-darah, lebih baik hindari. Sementara kalau cool-cool aja, tak usah menghindar, walau jangan niat agar berpapasan dengannya.
Saya bisa pede habis saat reuni bertemu mantan pacar SMP atau gebetan waktu kuliah karena semua tinggal kenangan cinta monyet kami. Tapi saat bertemu gebetan zaman SD, saya sengaja menghindarinya. Alasannya, saya malas digoda-goda teman-teman lain karena ia dan saya sama-sama single, dan kata teman saya, ia sempat bertanya-tanya tentang saya sebelum reuni.
Ge-er atau tidak, saya ingin reuni menjadi acara kumpul-kumpul yang menyenangkan, dan bukan acara canggung. Anda setuju, kan?
[Baca juga kenapa reuni itu perlu]