Untuk apa menjalin hubungan dengan seseorang yang Anda tahu bakal membuat Anda terpuruk?
Apakah artinya Anda harus mencari pria tanpa ‘efek samping’?
Memang sih, yang namanya membina sebuah hubungan tidak pernah ada situasi yang benar-benar ‘aman’. Tapi setidaknya meminimalisasi kemungkinan sakit hati atau patah hati berkeping-keping, kan, tidak ada salahnya.
Jika hati Anda tergolong rapuh, lebih baik hindari pria seperti ini, kecuali Anda bisa mengubahnya!
1. Punya pasangan
Memang menggoda, tapi menjadi pelakor adalah status yang sebenarnya makan hati. Pasti ada pria yang senang jika ia bisa menundukkan wanita lain padahal hubungan dia dan pasangannya baik-baik saja. Buat apa Anda hanya memuaskan egonya....
2. ‘Beda’
Tidak semua perbedaan itu baik, apalagi ketika Anda berdua menjalin hubungan serius. Perbedaan yang paling sulit untuk disatukan sebenarnya bukan hanya beda keyakinan, tapi juga beda prinsip hidup. Anda harus berpikir matang sebelum memutuskan untuk melanjutkan hubungan ini, karena jika persamaan Anda hanya seputar selera seksual.
3. ‘Sakit’
Tertarik pada pria yang bermasalah wajar saja, misalnya narapidana, atau pencandu narkoba. Tapi tak perlu pula Anda berlagak sok pahlawan, dan berusaha keras agar ia bertobat. Tidak semua wanita sekuat itu, sehingga jika Anda lanjut, Anda harus bisa menerima segala risikonya.
4. Tidak mau maju
Bawaannya pesimis terus, sampai-sampai Anda terlalu lelah lagi memompa semangatnya. Semua orang pasti pernah mengalami titik terendah dalam hidupnya; sayangnya tidak semua orang mau bangkit. Pria-pria tanpa visi ke depan dan tidak mengusahakan kemajuan hidupnya ini perlukah Anda dekati?
5. Terlalu mencintai diri sendiri
Jika setelah menjalin hubungan Ada menyadari ia terlalu mencintai diri sendiri, sanggupkah Anda melanjutkan hubungan ini? Mencintai diri sendiri tak harus berarti egois; tapi bagi dia, kepentingan dia yang utama, dan ia adalah pusat dari galaksi hubungan Anda. Sanggup?
Foto: MBC ("People with Flaws")