Anda boleh saja terlihat awet muda tanpa banyak usaha. Mungkin usia psikologis Anda memang lebih muda dari usia biologis.
Namun di usia matang alias di atas 35 tahun, ada beberapa hal yang, mau tak mau, memang mengikuti usia biologis kita.
1. Menopause = usia rawan
Memasuki masa perimenopause hingga menopause adalah periode rawan berat badan melonjak tinggi akibat metabolisme tubuh menurun drastis.
Karena itu, perhatikan asupan makanan dan aktivitas fisik. Ganti makanan kaya karbohidrat dan kaya gula serta lemak dengan makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah-buahan. Dengan rutin mengonsumsi makanan berserat tinggi, metabolisme tubuh akan mampu mengurai kalori 30% lebih banyak.
2. Perhatikan lingkar pinggang cermin
Ingin tahu seberapa ideal tubuh Anda? Ukurlah lingkar pinggang. Bila sama dengan atau kurang dari 80 cm (bagi wanita), berarti berat badan Anda masih normal. Bila melebihi 80 cm, secepatnya ambil tindakan, misalnya dengan berdiet dan mulai berolahraga secara rutin.
Mau tahu alasannya? Jumlah lemak di perut dan pinggang menggambarkan kondisi terkini kesehatan tubuh Anda. Ups!
3. Harus olahraga
Olahraga dan memperhatikan asupan gizi adalah hal yang tak bisa dipisahkan. Sebab, lemak tak bakal terbakar sempurna tanpa olahraga.
Di usia matang, massa otot dan kepadatan tulang berkurang. Mengingat metabolisme usia 40-an tak lagi secanggih saat tubuh berusia 20-an, maka porsi olahraga Anda harus ditambah. Berjalan kaki 30 menit dalam sehari sudah cukup membantu lemak dalam tubuh terbakar.
Bila 30 menit setiap hari terasa cukup berat, usahakan untuk berolahraga seminggu lima kali masing-masing selama 30 menit. Olahraga lain yang disarankah adalah jenis low impact, seperti yoga dan pilates seminggu tiga kali selama 45 menit.
4. Diet seimbang
Diet paling tepat adalah diet yang seimbang, dengan mengatur asupan makanan, olahraga teratur, menerapkan gaya hidup sehat (agar berat badan tidak mudah naik lagi), dan melakukan cukup aktivitas fisik di luar olahraga. Diet seperti ini disebut moderate diet, dan dianggap paling aman.
Kuncinya adalah meminimalisasi konsumsi makanan yang mengandung gula, mentega, keju, minyak, dan kuning telur. Garam, gula, soda, dan alkohol juga sebaiknya dihindari atau dikurangi semaksimal mungkin. Bahan-bahan tersebut lebih mudah menyerap lemak ke dalam tubuh.
Yang harus dicatat, diet yang baik bukanlah yang menjanjikan penurunan berat badan secara instan, apalagi drastis. Sebaliknya, diet yang baik justru menurunkan berat badan secara perlahan-lahan dan masuk akal namun konstan dan terhindar dari efek yo-yo (berat badan mudah turun tapi juga cepat naik lagi).
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah gaya hidup Anda agar dapat menjalani diet seimbang ini? Jawabannya: minimal enam hingga delapan minggu.
5. Hindari kafein
Bila dulu kopi adalah body booster Anda, kini mungkin Anda harus mempertimbangkannya lagi, karena kopi bukan lagi sahabat bagi tubuh wanita usia matang. Kafein mengandung zat stimulan bagi sistem saraf pusat yang menambah sebanyak 98 hingga 174 kalori setiap harinya.
Anda bisa beralih ke secangkir teh. Anda bisa memilih teh hijau, merah, atau rosella. Pilih sesuai selera Anda, tapi... tanpa gula, ya!
Konsultan: dr. Samuel Oetoro MS SpGK dari MRCC Siloam Hospital, Jakarta