Sudah bertahun-tahun kerja, Anda tidak juga naik jabatan, sedangkan rekan kerja yang lain terlihat mudah mendapat promosi.
Eits, jangan langsung menganggap atasan pilih kasih. Cek apakah beberapa ‘pembunuh’ karier berikut ada pada diri Anda! Jika ada, yuk introspeksi, selagi ada waktu!
1. Terlalu Individualistis
Anda sadar memiliki kemampuan kerja yang sangat baik sehingga merasa lebih senang bekerja sendiri daripada bekerja dalam tim. Padahal, kecerdasan dan keahlian Anda tidak akan berguna jika tidak bisa bekerja sama.
Jabatan yang lebih tinggi pastinya membuat Anda harus bisa mengontrol anak buah dan itu bisa dilihat dari cara Anda bekerja dalam tim. Lagi pula, perusahaan bisa maju karena kekompakan seluruh karyawan, bukan kemahiran salah satu orang saja.
2. Mudah stres
Semakin tinggi jabatan, semakin besar pula tanggung jawab yang harus dipikul. Jika pekerjaan saat ini saja membuat Anda sedikit-sedikit mengaku stres, atasan akan ragu memberikan promosi.
Jika Anda mudah stres (yang ditunjukkan dengan sikap panik Anda), Anda dianggap akan keteteran bekerja ketika menduduki posisi yang lebih tinggi dan menjadi contoh kurang baik bagi anak buah.
3. Tidak bisa mengontrol emosi
Ketika pekerjaan tidak berhasil diselesaikan dengan baik, Anda menangis. Atau, ketika diberikan pekerjaan tambahan oleh atasan, Anda menunjukkan wajah bete.
Duh, kalau ini sering terjadi, sudah pasti promosi akan menjauh dari Anda. Seorang atasan harus bisa mengontrol emosi, apa pun masalah yang sedang dihadapi.
4. Penampilan tidak mendukung
Kalaupun Anda tidak suka berdandan, paling tidak gunakan bedak dan lipstik warna netral. Busana yang digunakan pun harus terlihat profesional.
Ke kantor dengan wajah polos, rambut tergerai acak-acakan, dan busana ala kadarnya dinilai kurang merepresentasikan perusahaan. Malu, dong, jika bertemu klien penting, tapi penampilan Anda tidak rapi.
5. Sulit menerima kritik
Atasan yang baik harus mau menerima masukan dari anak buah dan melihat segala hal dari banyak sudut pandang. Jika saat ini Anda tidak mau menerima kritik atau saran dari orang lain, atasan akan menganggap Anda belum siap menempati jabatan yang lebih tinggi.
Namun bedakan mana kritik profesional, mana kritik perjulidan. Jika Anda merasa kurang nyaman pada kritik perjulidan, membicarakannya dengan atasan atau pihak HRD boleh juga, kok.