Baru-baru ini, popularitas drama Korea atau K-drama sampai membuat Pemerintah Tiongkok menyebut K-drama itu berbahaya.
Alasannya mungkin karena kita ikut larut dalam suasana, menyukai sang tokoh utama, dan ujung-ujungnya berkhayal bahwa kehidupan kita bisa sama menyenangkannya. Lahirlah mitos yang kenyataannya memang sulit terjadi (atau tidak punya happy ending). Contoh, kisah Cinderella (pria konglomerat rela berkorban demi wanita miskin) hingga ibu mertua yang selalu galak pada menantu wanitanya (well, kalau yang ini mungkin bisa dicek faktanya).
Seiring waktu, mitos yang disodorkan K-drama pun berkembang. Inilah lima mitos baru dalam K-drama (yang kadang bikin kita baper juga, sih).
1. Pria lebih tertarik pada wanita yang rumit
Cek, deh, kebanyakan tokoh pria dalam K-drama akhirnya jatuh cinta pada wanita dengan masa lalu yang pelik atau kehidupan yang rumit (atau ribet). Semakin sulit ditebak, tampaknya semakin menarik wanita itu di mata pria. Padahal wanita 'biasa' juga bisa menarik, kan, seperti ditunjukkan dalam "Descendants of the Sun".
Tonton saja: "Heart to Heart", "Cheese in the Trap", "Ms. Temper and Nam Jung Gi"
2. Smartphone tak pandang status sosial
Titipan sponsor membuat merek smartphone di satu serial bisa seragam, tak peduli status sosialnya. Jadi, meski hidup pas-pasan, si tokoh utama punya smartphone terkini, sama dengan si konglomerat. Lihat saja "Marriage Contract" atau "Goodbye Mr. Black".