Bagi Anda yang sedang menimbang-nimbang untuk memelihara kucing atau anjing, jangan ragu untuk melakukannya.
Menurut Megan Mueller, Ph.D., psikolog sekaligus asisten profesor dari Cummings School of Veterinary Medicine at Tufts University, AS, orang muda yang memiliki ikatan kuat dengan hewan peliharaannya akan lebih terkoneksi dengan komunitas dan lingkungan sosial.
Tak cuma itu saja manfaat memiliki hewan peliharaan; sebagian lain bahkan memberikan manfaat kesehatan untuk Anda.
1. Denyut jantung mudah beradaptasi
Penelitian yang diterbitkan melalui American Journal of Cardiology menunjukkan kalau denyut jantung seseorang dengan hewan peliharaan akan lebih mudah beradaptasi di berbagai situasi yang mempengaruhi tubuh.
Misalnya, denyut jantung meningkat saat sedang stres bisa dikendalikan jika Anda sedang bermain bersama hewan peliharaan.
2. Menurunkan risiko serangan jantung
American Stroke Association membeberkan hasil penelitian mereka, yaitu memiliki kucing dapat menurunkan risiko koma setelah serangan jantung. Penelitian ini melibatkan 4.500 responden.
Memiliki kucing juga menurunkan risiko terkena penyakit jantung lainnya—seperti gagal jantung—hingga 30%. Meow!
3. Menenangkan tekanan darah
Ketika seseorang merasa tertekan, dukungan yang datang dari hewan peliharaan bisa membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian dilakukan oleh State University of New York pada ratusan responden yang memelihara kucing atau anjing.
Saat tekanan darah naik, mereka bisa menurunkannya dengan ‘bermain-main’ bersama hewan.
4. Bikin lebih produktif
Studi International Journal of Workplace Health Management mengungkapkan kalau membawa hewan peliharaan ke tempat kerja bisa menurunkan kadar stres dan meningkatkan kepuasan terhadap pekerjaan.
Memang, sih, tak banyak di antara Anda bisa mengajak kucing atau anjing peliharaan ke kantor. Tapi, Anda bisa menerapkannya saat terpaksa lembur di rumah agar tidak merasa terlalu tertekan.
5. Meningkatkan kepercayaan diri
Seseorang dengan hewan peliharaan memiliki kepercayaan diri lebih dan tidak merasa kesepian dibandingkan mereka yang tidak.
Fakta ini diungkapkan studi Journal of Personality and Social Psychology. Bahkan, mereka juga lebih terbuka dan tidak takut bergaul.