Anda sering melihat gadget dalam waktu lama dan tanpa istirahat?
Kalau iya, hati-hati, karena jika tidak diantisipasi dengan baik, Anda bisa terkena sindroma mata lelah, yang tak cuma mengganggu penglihatan, tetapi juga memengaruhi kondisi tubuh.
“Biasanya, para pasien tidak sadar dengan kondisi yang ada, dan mereka baru pergi menemui dokter mata setelah mata mereka mengalami masalah yang lebih serius,” ungkap dr. Ikhsan Revino, SpM, dari klinik mata SMEC Jakarta.
Ketika mata mengalami kelelahan, atau istilah kedokterannya astenopia, pupil lambat bereaksi terhadap cahaya karena telah berlebihan terkena cahaya.
Beberapa hasil penelitian di Amerika dan Jepang menunjukkan bahwa mereka yang rata-rata empat jam atau lebih per hari menatap layar gadget memiliki risiko mengalami sindroma mata lelah. Hal itu karena otot-otot mata dipaksa bekerja keras, terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama.
Ketika otot mata menjadi letih, maka mata akan terasa tidak nyaman atau sakit, perih, panas, iritasi akibat mata yang kering, mengantuk, merah dan berair. Kondisi-kondisi itu dapat memengaruhi pandangan sehingga penglihatan pun terasa buram, ganda, dan kemampuan melihat warna menurun.
Tak jarang, menurut dr. Ikhsan, gejala-gejala itu juga diikuti sakit kepala, bahu, punggung dan pinggang, vertigo serta kembung. “Bahkan bisa berpengaruh pula terhadap hormon-hormon yang mengatur kekebalan tubuh, seperti melatonin," kata dr. Ikhsan
Untuk mengurangi risiko Anda terkena gangguan mata lelah akibat berlama-lama menggunakan gadget, perhatikan beberapa hal berikut.
1. Jarak antara mata dengan layar. Jangan terlalu mendekatkan layar gadget Anda ke mata. Agar mata tetap nyaman, atur jarak gadget Anda 30-50 cm dari mata. Perhatikan juga letaknya; sebaiknya agak lebih rendah dari ketinggian mata, setidaknya bagian tengah layar gadget Anda antara 10-23 cm di bawah posisi mata.
2. Pencahayaan ruangan. Sebaiknya cahaya ruangan tempat Anda beraktivitas dengan gadget tidak terlalu terang maupun redup. Cahaya ruangan yang terlalu terang akan membuat silau dan mengganggu penglihatan.
Sementara ruangan yang terlampau gelap dapat mempercepat kelelahan mata karena kontras cahaya layar gadget dengan ruangan sekitarnya jadi sangat tinggi, sehingga gadget pun akan memberikan cahaya berlebihan.
3. Level pencahayaan layar. Atur seminimal mungkin karena itu memberikan pengaruh besar pada kontraksi mata.
4. Jeda. Dr. Ikhsan menggunakan rumus 20, 20 20. Setiap 20 menit lama penggunaan gadget, ambil waktu istirahat selama 20 detik, dan selama 20 detik itu, lihatlah benda-benda yang berjarak 20 kaki atau enam meter.
Aktivitas itu dapat memberikan kesegaran pada mata. Jangan lupa juga berkedip, untuk membasahi mata, agar tidak menimbulkan mata kering. Hal itu karena pada pengguna komputer, khususnya pemain game, mereka bisa hanya 3-5 kali berkedip per menit. Padahal, mata normal akan mengedip sebanyak 8-12 kali setiap menit.
5. Obat tetes mata. Anda bisa menggunakan tetes mata yang memiliki kandungan khusus untuk menyamankan mata dan menjaganya tetap lembap, karena jika Anda terus-menerus memandangi layar gadget, mata juga bisa kering.
Meski demikian, dr. Ikhsan mengingatkan untuk tidak menggunakan tetes mata secara berlebih karena bisa menimbulkan efek samping. Baca aturan pakai saat Anda hendak menggunakannya.