Dalam sebuah hubungan, wajar saja, sih, untuk bertengkar dengan pasangan.
Perbedaan pendapat dalam sebuah hubungan itu bukan masalah, yang penting bagaimana cara Anda menyikapi pertengkaran tersebut.
Karena itu, ada lima hal yang pantang dilakukan saat bertengkar. Apa saja/
1. Membandingkan dia dengan mantan
Seburuk apa pun pasangan Anda, jangan pernah membandingkannya dengan mantan. Pria paling malas kalau dibandingkan orang lain, apalagi oleh mantan Anda sendiri.
Membandingkan dia dengan mantan saat bertengkar sama saja menyiram api dengan bensin. Bukannya selesai, bisa-bisa masalah semakin melebar.
Bagi pria, nilai kebaikan dirinya di hadapan pasangannya adalah harga mati. Harga dirinya bisa jatuh kalau sebagai pasangan Anda menilainya sama dengan mantan Anda. Nah!
2. Memutuskan kontak
Banyak pasangan memutuskan kontak saat bertengkar dengan alasan demi meredam emosi. Beberapa hari setelahnya, mereka akan kembali harmonis tanpa membahas masalah apa pun yang pernah terjadi.
Hal ini jelas tak bisa dibenarkan. Ingat, saat Anda dan pasangan memilih ‘menghindar’ saat bertengkar, artinya ada masalah yang belum terselesaikan.
Jika masalah yang sama terjadi kembali di kemudian hari, Anda dan dia tetap tidak memiliki solusi. Ini akan membentuk siklus dan menyebabkan hubungan berlanjut tidak sehat.
3. Menjelekkan dia di depan banyak orang
Sebesar apa pun kesalahan pasangan Anda, jangan pernah menjelek-jelekkan dirinya di hadapan orang banyak. Hindari juga menjelekkan pasangan dalam status medsos.
Anda tak pernah tahu apa yang ada dalam pikiran orang lain. Jika Anda kurang bisa mengontrol diri, asumsi berbeda atau kebalikan justru mungkin terjadi terhadap Anda. #MLZ
4. Mengobral kata “putus”
Ini paling sering tejadi dalam hubungan. Dalam keadaan emosional, kalimat apa pun bisa keluar dari mulut Anda. Karena itu, sebesar apa pun masalah yang Anda hadapi dengan pasangan, sebaiknya tetap mengontrol diri.
Berpikir panjang sebelum mengucapkan kalimat. Selalu selesaikan masalah dengan diskusi untuk mencari jalan keluar, bukan memotong masalah di tengah menjadi jalan buntu sehingga berpisah menjadi satu-satunya pilihan.
Percaya, deh, perpisahan bukan satu-satunya jalan untuk mengakhiri pertengkaran. Apalagi kalau sudah terjadi; yang ada tinggal penyesalan.
5. Mengancam
“Awas, ya, kalau lupa jemput sekali lagi, kita putus!”
Stop! Hindari menekan, mengancam, atau meneror pasangan untuk menyelesaikan masalah. Jika maksud Anda agar dia tak mengulang kesalahan yang sama, Anda bisa sampaikan dengan cara yang lebih dewasa.
Mengancam pasangan tidak akan membuat dia jera. Bisa jadi dia semakin membangkang atau justru depresi karena takut kehilangan Anda.
Jika itu terjadi, maka hubungan yang berlangsung selanjutnya bukan lagi hubungan yang sehat, melainkan hubungan yang terjalin karena suasana ketakutan pasangan terhadap Anda.
Foto: Fotosearch