Setiap individu punya definisi masing-masing untuk merasa bahagia.
Namun tanpa kita sadari, kita sering menunda kebahagiaan dengan sikap kita sendiri.
Padahal menurut Monty Satiadarma, psikolog, kebahagiaan seseorang bisa ditentukan oleh kemampuan menerima keadaan, melihat situasi dari sudut pandang positif, menghayati makna pengalaman hidup, merelakan pengalamannya sebagai perubahan dalam hidup, dan bisa melepaskan diri dari trauma pengalaman emosional.
Anda bisa menerapkan 5 gaya hidup ini agar hidup Anda lebih bahagia.
1. Bersyukur
Bersyukur berarti memfokuskan pikiran dan perasaan pada hal-hal yang baik dalam hidup. Caranya, terima dulu suatu kegagalan, lalu alihkan pikiran kepada hal lain yang berjalan lancar. Lagi pula, ketika kita bersyukur, endorfin (hormon yang membuat rasa senang) akan mengalir lebih lancar dalam tubuh.
2. Berbagi
Berbagi dengan ikhlas tak hanya membuat orang yang diberi merasa bahagia, tapi Anda juga bahagia. Ketika kita merasakan apresiasi karena bisa berharga bagi orang lain (baik ditunjukkan langsung maupun tidak), percaya, deh, rasanya indah banget!
3. Isi jiwa Anda
Terdengar terlalu muluk? Tidak juga, kok. Jaga jiwa Anda, jangan hanya fisiknya. Mengisi jiwa, tak ubahnya memberi nutrisi, berarti merawat diri Anda yang terdalam tanpa merasa bersalah, ragu atau takut.
Caranya, lakukanlah satu hal yang Anda sukai setiap hari meskipun itu sangat sepele. Misalnya, menyesap secangkir kopi susu di pagi hari, menelepon sahabat lama, atau bisa melakukan hobi Anda dengan santai. Bila Anda melakukannya secara rutin, hidup Anda akan terasa lebih ringan.
4. Hidup lebih hijau
Tak perlu berpikir terlalu jauh, mulailah dari lingkungan terdekat. Selain itu, berbuat sesuatu untuk lingkungan akan membawa perasaan puas. Gaya hidup lebih hijau bukan berarti melulu belanja produk organik (lebih hijau membeli produk lokal biasa daripada produk organik tapi impor adalah contohnya).
5. Lepaskan stres
Oke, ini bukan basa-basi. Stres mungkin sudah jadi makanan sehari-hari. Namun Anda masih bisa mendapatkan kebahagiaan setelah mampu mengatasi stres tersebut. Atau, kurangi stres dari 24 jam waktu Anda setiap hari.
Contoh, Anda stres karena urusan finansial. Pikirkanlah solusinya di pagi hingga sore hari. Di malam hari, apalagi saat tidur, lepaskanlah pikiran itu. Hirup dan embuskan napas, terimalah kenyataan itu untuk Anda hadapi keesokan hari nanti. Dengan demikian, Anda tetap memiliki kualitas agar fisik siap untuk mencari solusi.
Anda juga bisa mengucapkan kalimat afirmasi untuk menguatkan jiwa. Setelah menghirup dan mengembuskan napas, ucapkan kalimat positif yang sesuai dengan kebutuhan Anda saat itu. Misalnya, bila tabungan Anda mulai habis, ucapkanlah, "Saya akan mendapat sumber penghasilan baru." Afirmasi akan membuat Anda fokus, tenang, serta mengurangi hormon kortisol penyebab stres.