![](https://www.pesona.co.id/img/images/lembur.jpg)
Ketika pekerjaan menumpuk, lembur menjadi jalan keluar. Namun, bukan berarti Anda bisa melakukannya hampir setiap hari.
Ada beberapa efek samping karena terlalu sering lembur, yang bisa membuat stres, mengganggu waktu tidur, bikin kantong mata makin tebal, bahkan merusak karier. Ini beberapa di antaranya....
1. Kurang produktif
Pekerjaan yang semestinya bisa dikerjakan di jam kerja cenderung lebih lama dikerjakan. Pasalnya, Anda terbiasa menyelesaikannya saat lembur. Hal ini membuat Anda jadi kurang produktif di siang hari.
2. Kurang gaul
Lembur membuat Anda kurang bersosialiasi. Padahal, waktu pulang kerja semestinya bisa dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga atau sahabat. Kalau dibiarkan terus-menerus, Anda bisa terisolasi dari lingkungan sosial.
3. Anggapan negatif
Salah banget kalau Anda berpikir atasan akan menganggap Anda rajin karena sering lembur. Anda justru dinilai tidak bisa mengatur waktu dengan baik. Apalagi jika tugas yang diberikan memang tidak terlalu banyak; karier Anda bisa-bisa jadi sorotan.
4. Jadi kebiasaan
Jika terbiasa lembur, lama-lama jam biologis tubuh berubah dan akan menyesuaikan. Akibatnya, lembur dirasakan sebagai bagian kebiasaan sehari-hari. Tentu saja efek jangka panjangnya adalah kelelahan ekstrem dan penumpukan penyakit yang tidak dirasakan tubuh karena sudah menjadi ‘kebiasaan’.
5. Sensitivitas berkurang
Fisik dan mental (psikologis) saling berkaitan. Saat fisik sudah merasa lembur sebagai kebiasaan, sensitivitas tubuh akan berkurang.
Contohnya, Anda tidak lagi merasa lelah di saat orang lain seharusnya istirahat total. Hal ini secara tidak langsung juga akan berpengaruh terhadap mental sehingga membentuk individu yang kurang sensitif secara mental. Efek samping negatif lebih jauh, Anda kurang empati dan toleransi. Wah!