Kita semua punya daftar kriteria pasangan yang ideal: Ganteng, mapan, pintar, nyambung diajak ngobrol, lucu, pengertian, suka traveling, dan masih banyak lagi.
Mungkin kalau diteruskan lagi, kriteria itu bisa ditulis sampai 10 halaman folio bolak-balik, he he he.
Tapi kalau dipikir-pikir, mana ada, sih, sosok pria sempurna? Daripada cuma berandai-andai, ada baiknya kita berkompromi sehingga keinginan kita lebih realistis.
Lima hal ini adalah ciri-ciri yang terpenting jika Anda ingin hubungan yang bahagia dan awet, meski si dia lebih banyak missed-nya dari kriteria kita.
1. Setia
Berdasarkan sebuah penelitian psikologi, pasangan yang menunjukkan sifat hangat dan setia akan lebih saling memuaskan. Ia baik, dapat dipercaya, suportif, berpikiran dewasa, dan pengertian.
Sebaliknya, faktor fisik, karakter yang menarik, dan kemapanan tidak terlalu berhubungan dengan kepuasan secara keseluruhan pada hubungan. Jadi, daripada melihat atribut pelengkap yang membuat harga diri Anda meningkat, lebih baik cari pasangan yang benar-benar baik, pengertian, dan setia pada Anda.
2. Mirip dengan Anda
Seringnya kita kagum pada mereka yang sifatnya berkebalikan dari kita. Contohnya, anak rumahan wajar jika terpukau pada mereka yang berjiwa petualang. Sosok pemalu akan gampang jatuh hati pada mereka yang percaya diri.
Namun jika ia memasuki hubungan romantis, mereka yang punya banyak kesamaan akan lebih cenderung berhasil dalam menjalani hubungan. Beberapa riset membuktikan, pasangan yang memiliki latar belakang yang mirip dalam hal pendidikan, prestasi, umur, dan jumlah anak yang diinginkan akan lebih kecil kemungkinannya bercerai.
3. Bisa diandalkan
Anda harus mencari seseorang yang bisa diandalkan. Ia mengikuti aturan dan terorganisir. Memang terdengar tidak menarik, tapi ini adalah sifat pasangan yang bisa menjalin hubungan jangka panjang karena lebih bisa dipercaya.
Orang yang tidak bisa diandalkan akan menyulitkan Anda—ia membatalkan janji, tidak memenuhi tanggung jawabnya di rumah, bersikap semaunya. Jangan remehkan anak-anak culun semasa Anda SMA yang rajin mengerjakan PR dan mengikuti semua aturan. Mereka ini calon pasangan yang dapat diandalkan di masa depan.
4. Emosi stabil
Satu ciri kepribadian yang paling memengaruhi hubungan kita adalah kestabilan emosi. Dalam literatur psikologi, orang yang rentan terkena gangguan psikologi disebut neurotisisme. Mereka kurang stabil secara emosi, moody, sensitif, cemas, dan gampang marah.
Semua itu membuat mereka sulit menjalani hidup. Seseorang yang tergolong neurotisisme lebih mungkin memiliki interaksi negatif dengan orang lain, termasuk dengan pasangan mereka. Mereka cenderung lebih gampang cemburu dan kurang bisa memaafkan. Tidak mengagetkan bahwa mereka yang tinggi sifat neurotisisme-nya lebih cenderung bercerai.
Makanya, sejak awal berkencan, berhati-hatilah jika si dia menunjukkan sifat sensitif dan cemas yang berlebihan.
5. Bekerja keras mempertahankan hubungan
Para peneliti menggolongkan dua tipe keyakinan dalam sebuah hubungan. Yang pertama adalah growth belief dan yang kedua adalah destiny belief.
Mereka yang percaya pada destiny belief berpikir bahwa hubungan hanya terdiri atas dua hal: Ditakdirkan atau tidak ditakdirkan. Mereka percaya ketika dua belahan jiwa bersatu, semuanya akan lancar. Jika ada masalah, itu adalah tanda bahwa mereka bersama orang yang salah sehingga mereka akan menyerah saat dihadapkan oleh masalah.
Sebaliknya, mereka yang percaya pada growth belief berpikir bahwa hubungan akan berhasil dengan kerja keras. Mereka yakin bahwa hubungan yang kuat terjadi karena dibangun secara bertahap, waktu demi waktu.