Anda sedang banyak undangan reuni? Atau pergi ke acara-acara yang memungkinkan Anda bertemu teman-teman lama?
Teman-teman lama, bisa teman sekolah hingga rekan kerja di kantor Anda pertama kali bekerja, adalah bagian dari perjalanan hidup kita. Lama berpisah karena jarak dan kesibukan masing-masing, bertemu mereka tak hanya membangkitkan nostalgia, tapi juga bisa membuka wawasan hingga menjalin networking baru.
Tapi, tak semua teman lama perlu Anda jadikan teman dalam kehidupan sekarang. Biarkan mereka jadi bagian masa lalu Anda, kenangan manis, daripada di masa sekarang malah bikin sakit hati.
Jika teman lama Anda yang baru berjumpa lagi mempunyai ciri-ciri di bawah ini, lebih baik jadikan dia kenangan manis saja.
1. Sulit pindah topik
Saat bertemu kembali, obrolannya seputar masa lalu ketika Anda dan dia masih bersama. Untuk 30 menit pertama, sih, obrolan nostalgia memang menyenangkan. Tapi kalau terus-terusan dan tak ada topik baru yang bisa Anda berdua bicarakan, mungkin ia memang ditakdirkan berteman dengan Anda di masa lalu saja.
2. Merasa lebih penting dari Anda
Sekarang ia sudah jadi direktur perusahaan penting, sementara Anda sedang membangun bisnis sendiri. Ia merasa lebih penting dari Anda, atau lebih tinggi 'derajatnya'. Bisa jadi ia tunjukkan dengan menyuruh Anda mengatur rapat reuni lalu seenaknya membatalkan, atau tindakan lain seakan Anda anak buahnya. Jika ia tak bisa menganggap Anda setara, lupakan saja.
3. Sulit move on dari masa lalu
Waktu kuliah dulu, ia ketua geng, Anda terkenal sebagai badut angkatan. Atau, ia pernah ikut mem-bully Anda, meski kemudian minta maaf. Kadang-kadang tanpa sadar kita memperlakukan teman lama seperti kita mengenalnya dulu. Jika Anda keberatan, sampaikan. Jika ia masih melakukannya, Anda lebih baik yang move on duluan.
4. Menjelek-jelekkan Anda
Bisa jadi Anda dan dia berpisah tidak baik-baik. Jika ia teman perempuan, mungkin saja Anda dan dia pernah ribut gara-gara seorang teman laki-laki. Kalau ia laki-laki, mungkin Anda berdua pernah pacaran lalu putus dengan ganjalan. Ia sering menggosipkan Anda, di belakang maupun di depan. Daripada capek, lebih baik skip saja teman model begini.
5. Baik kalau ada maunya
Gara-gara tak sengaja bertemu di supermarket, Anda kembali menjalin hubungan dengan teman lama ini. Namun lama-lama Anda merasa gerah karena ia terus-terusan menghubungi Anda, dan ujung-ujungnya mau pinjam uang. Padahal waktu bertemu di reuni beberapa bulan sebelumnya, menyapa Anda saja ia tidak.
Andalah yang menentukan apakah akan terus meladeninya, atau tak lagi peduli padanya. Mereka yang hanya baik kalau ada maunya biasanya, sih, akan melupakan kita begitu keinginan mereka tercapai. Kalau Anda, bagaimana?