Menjadi tua dan lemot bukan cita-cita setiap orang. Malah kalau bisa, pintar sampai mati.
Kita pasti tak ingin menjadi bahan olok-olok anak kita, jadi Lola karena loadingnya lama. Betul, faktor U alias usia memengaruhi ketajaman otak. Pertambahan usia memang identik dengan berkurangnya jam tidur dan kemampuan tubuh menyerap nutrisi yang bisa memengaruhi kondisi otak. Namun kita bisa menjaga otak tetap optimal dan tak cepat lemot.
Dokter Ilene Ruhoy dari Center for Healing Neurology, Seattle, AS, adalah ahli saraf, nutrisionis, dan akupunkturis. Katanya, ada 5 hal penting yang sering ia ‘resepkan’ kepada pasien, teman, dan keluarganya tentang cara menjaga ketajaman otak.
Tidur, karena otak harus tidur
Kita ini mahkluk yang memiliki siklus sirkadian. Kita bisa tertidur lelap dengan posisi tidur yang maksimal saat matahari mulai tenggelam, dan bangun kembali saat matahari terbit. Kehidupan kita yang ‘katanya’ modern ini membuat kita tidak menghargai siklus itu. Kita bangga bila kuat begadang semalaman untuk mengerjakan pekerjaan kantor atau pekerjaan rumah.
Berbanggalah, tapi tetap hargai otak Anda yang perlu istirahat. Begitu matahari terbenam, biarkan tubuh dan pikiran bersiap-siap untuk istirahat. Kalau sesekali terbangun di malam hari, itu wajar. Yang penting jangan sisipkan pikiran negatif atau kecemasan, karena akan mempersulit Anda kembali tidur.
Saat Anda bangun, keluarlah dari dalam rumah sekitar pukul 6 pagi saat matahari mulai muncul. Cahaya matahari akan mengenai mata dan memberi sinyal kepada otak untuk siap bekerja kembali.
Olahraga, seringan apa pun, seperti jalan kaki selama 30 menit
Tubuh kita dirancang untuk bergerak. Olahraga ringan dapat meningkatkan detak jantung, lebih baik dilakukan outdoor. Olahraga dapat mengoreksi postur tubuh , dan menghubungkan bagian tubuh dengan otak.
Penuhi gizi
Setiap sel di otak kita sangat membutuhkan gizi dari berbagai sumber. Sebisa mungkin olah makanan dengan cara yang tepat. Sebisa mungkin hindari makanan tinggi gula, lemak, dan karbohidrat simpel. Kekuatan tubuh Anda berawal dari rumah. Penuhi kebutuhan otak dari pagi sampai malam. Jahe, kunyit, timun, lemon dan buah perlu ada dalam menu Anda.
Suplemen
Suplemen bukan obat. Suplemen berbahan dasar tanaman dapat memelihara fungsi saraf dan sel otak. Pilih suplemen yang mengandung antioksidan yang mampu meregenerasi sel saraf.
Meditasi
Sudah banyak riset yang menunjukkan, meditasi secara rutin dapat mengurangi kerusakan sel otak atau hilangnya jaringan otak. Meditasi dapat meningkatkan kekuatan koneksi antar sel otak dan meningkatkan volume jaringan otak, terutama di bagian hippocampus yang berfungsi sebagai memori.