3. Buang air
Manfaatkan tempat istirahat untuk buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing, yang akan berakibat buruk pada infeksi saluran kencing.
Dalam kondisi perjalanan yang tidak bisa diprediksi, jika ada kesempatan untuk berhenti di tempat istirahat atau pom bensin, usahakan selalu buang air kecil (BAK). Kejadian infeksi saluran kencing (ISK) dapat terjadi akibat menahan BAK yang seharusnya tidak terjadi.
4. Waspada penyakit pencernaan
Usahakan jangan membeli makanan dan minuman di pinggir jalan, mengingat kualitasnya belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar panas, terutama untuk makanan dan minuman rumahan. Makanan dan minuman itu berpotensi terkontaminasi debu dan kotoran lain karena memang dijajakan di jalan raya.
Bagi para pemudik yang akan membawa bekal selama perjalanan, usahakan membawa makanan kering. Perhatikan agar makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatan, mengingat makanan tersebut tidak tersimpan baik selama perjalanan.
5. Menyiapkan obat-obatan
Satu hal lagi yang sering luput dari perhatian kita adalah membawa obat-obatan sederhana, antara lain obat anti-diare, obat sakit kepala, obat anti-alergi, obat anti-mual-muntah untuk mencegah mabuk perjalanan, serta obat sakit mag.
Obat-obatan itu sangat membantu sebagai pertolongan pertama. Selain itu, krim/balsem penghangat badan bisa digunakan selama perjalanan.
Bagi para pemudik dengan penyakit kronis, misalnya pengidap diabetes mellitus, hipertensi, asma, kolesterol tinggi dan asam urat tinggi, harus selalu ingat membawa obat-obatan yang rutin dikonsumsi dengan jumlah yang cukup, baik selama berada di kampung maupun saat kembali.
Dalam suasana menjelang Lebaran ini, kita tidak bisa memprediksi apotek dan toko obat yang buka selama perjalanan atau saat kita berada di kampung.
Selamat mudik, dan tetap sehat saat Lebaran tiba!