
1. Beri contoh langsung
Sebelum Anda menegur anak, ingat kembali apakah Anda dan pasangan membiasakan budaya minta maaf dan bertanggung jawab dalam keluarga? Belum terlambat bila kebiasaan baik yang belum pernah ada mulai dibiasakan di rumah.
Jangan ragu meminta maaf secara tulus bila Anda kebetulan punya salah dengan anak—misalnya saat tak sengaja menginjak kakinya—sehingga anak ikut menerapkan cara ini.
2. Beri alasan yang jelas
Meminta maaf tentu tidak hanya di mulut. Tapi mesti disampaikan dengan tulus dan niat tidak mengulanginya lagi. Berikan alasan sederhana dan lugas saat Anda meminta maaf, apalagi si kecil, baik berusia balita maupun SD, sudah mulai mengenal hubungan sebab-akibat.
“Bunda minta maaf, ya, tadi marah dengan kamu, karena mainan kamu masih berantakan, padahal kamu sudah janji akan membereskan saat mau tidur siang.” Setelah minta maaf dan beri alasan Anda, ada baiknya juga mendengar alasan dari anak.
Tiga cara lainnya ada di halaman berikutnya