Tunjangan Hari Raya (THR) yang jumlahnya minimal satu kali gaji diberikan sebagai dana untuk persiapan Lebaran.
Namun buat sebagian dari kita, mungkin termasuk saya, THR selalu tidak cukup, dan habis sebelum waktunya, bahkan sebelum membeli barang-barang menyambut Hari Raya.
Daripada hal itu terjadi pada Anda (yang belum mengutak-atik THR-nya), kenali alasan kenapa THR selalu tidak cukup, dan terapkan solusinya.
1. Tidak punya persiapan
Layaknya rencana berlibur, Ramadan dan Lebaran seharusnya direncanakan dengan cermat. Buat tabungan khusus untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran, misalnya dengan membuat tabungan berjangka, atau malah menginvestasikan uang setiap bulan untuk keperluan ini.
Atau, bagi uang Anda menjadi tiga pos: Ramadan, Lebaran, pasca Lebaran. Dengan demikian, THR Anda habis untuk hal yang diperlukan.
2. Tidak pernah menghitung
Berapa bujet yang Anda persiapkan selama bulan Ramadan dan Lebaran? Pasti Anda sulit menjawab. Karena, kebanyakan orang hanya sibuk mempersiapkan bujet untuk kegiatan mudik, tidak demikian halnya dengan bujet yang lain.
Solusinya mudah: Alokasikan THR untuk setiap keperluan Anda. Dan disiplinlah dengan rencana Anda.
3. Tidak pernah menyimpan THR
Mengapa Anda tidak bisa menyisihkan THR untuk ditabung? Ya karena dua hal di atas: Tidak punya persiapan dan tidak pernah menghitung.
Seharusnya, sih, dari dana THR yang diterima, Anda bisa menyisihkan hingga 30% untuk disimpan. Ke mana menyimpan dana sisihan itu? Bisa Anda masukkan ke tabungan khusus untuk Ramadan dan Lebaran tahun depan, atau Anda jadikan sebagai modal awal berinvestasi, misalnya via reksa dana.
4. Lupa hakikat Ramadan dan Lebaran
Bagi sebagian besar masyarakat, Lebaran selalu identik dengan segala sesuatu yang serba baru. Baju baru, celana baru, sepatu baru, perabotan rumah tangga baru, dan sebagainya. Padahal nilai-nilai penting dari Ramadan dan Lebaran bukanlah itu, dan Anda tidak perlu memaksakan diri.
Dengan demikian, kesadaran Anda dan keluarga sadar akan nilai-nilai sesungguhnya dari Ramadan dan Lebaran pada akhirnya menumbuhkan sikap berhemat.
5. Tidak pernah menyimpan bonus
Anda pasti bertanya-tanya, apa hubungannya bonus dengan Ramadan dan Lebaran? Sangat erat. Jika Anda ingin mengurangi beban keuangan dan memperlancar arus kas, rangkaian pendapatan Anda dalam setahun merupakan dasar bersikap dalam menghadapi acara-acara penting dalam kehidupan Anda, seperti Ramadan dan Lebaran.
Jika Anda mengambil pendekatan yang memandang ini secara keseluruhan, bukan sebagian atau per kegiatan, maka hal itu akan lebih mudah diolah. Beban keuangan yang lebih besar saat Ramadan dan Lebaran bisa dipikul bersama dengan pendapatan-pendapatan tetap dan tambahan Anda selama setahun.
Foto: Image.net/Jakarta Fashion Week