Berencana traveling menjelang akhir tahun? Di belahan Utara dan Barat, musim dingin sebentar lagi datang.
Jika Anda punya alergi, cuaca dingin sering jadi pemicu utama alergi. Anda akan lebih mudah terpapar oleh alergen; dari tungau, debu, bulu hewan peliharaan, asap, bahan kimia dari pewangi ruangan atau sejenisnya, dan sebagainya.
Gejala umum yang mungkin muncul adalah bercak-bercak kemerahan pada kulit. Biasanya, ia juga disertai rasa gatal atau bentol. Jika serangan alergi lebih berat, ia akan disertai pembengkakan.
Kondisi tersebut lebih berbahaya karena bisa disertai penurunan tekanan darah.
Anda yang punya asma juga harus lebih waspada. Menghirup udara dingin bisa menyebabkan serangan asma muncul, seperti sesak napas atau pengerutan saluran napas. Udara dingin yang kering sering kali menjadi pemicu utama.
Kondisi lain yang juga sering muncul adalah hidung berair, yang kadang disertai bersin-bersin.
Lalu, bagaimana mengatasinya? Simak tip berikut.
1. Cari penginapan dengan sirkulasi udara yang baik. Jika ada, nyalakan exhaust ruangan saat mandi atau memasak. Atau, bukalah jendela pada waktu-waktu tertentu.
Melakukannya akan mengenyahkan lembap dan bau dari ruangan. Bersihkan pula karpet dengan vakum untuk mengurangi debu dan, jika ada, bulu-bulu hewan peliharaan. Mengepel lantai juga merupakan ide bagus.
2. Cuci tangan sebisa mungkin. Apalagi jika Anda telah menghabiskan waktu dengan mengunjungi tempat-tempat publik. Bawalah pencuci tangan antiseptik atau tisu basah ke mana pun Anda pergi.
3. Pastikan mulut dan hidung tetap hangat. Gunakan syal atau masker untuk melakukannya. Dengan demikian, udara yang Anda hirup relatif lebih hangat dan akan menghindarkan Anda dari serangan asma.
4. Bawa obat alergi. Selain inhaler bagi penderita asma, sebaiknya Anda membawa beberapa obat anti alergi dingin, seperti antihistamin.