Normalnya, sih, vagina atau organ intim yang sehat tidak beraroma, apalagi sampai menguarkan aroma ikan asin.
Bahkan, meski Anda mengalami keputihan sekalipun, tetap saja tidak ada aroma aneh tercium dari vagina Anda.
Karena itu, jangan biarkan aroma tak sedap di vagina bisa disebabkan beberapa hal, yang mungkin saja dipicu kebiasaan Anda sendiri!
1. Menggunakan pantyliner
Hanya gunakan pantyliner saat muncul vlek di vagina Anda, seperti setelah haid. Terlalu sering menggunakan pantyliner (apalagi seharian) membuat pori-pori kulit di sekitar vagina tertutup sehingga keringat menempel kembali di vagina. Akibatnya, vagina menjadi berbau asam dan terasa lebih lembap.
2. Makanan berbumbu
Bukan rahasia lagi jika makanan yang sangat berbumbu menyebabkan cairan yang keluar dari tubuh Anda (ekskresi) menjadi berbau serupa, termasuk cairan vagina. Makanan berbumbu, seperti bawang, makanan bersantan, dan daging merah, memengaruhi keseimbangan pH yang ada di vagina.
Untuk mencegah aroma itu (dan kelembapan vagina Anda), perbanyak mengonsumsi probiotik aktif yang membantu vagina mempertahankan keseimbangan pH-nya, seperti yoghurt.
3. Salah membersihkan
Terbiasa membasuh vagina dengan arah dari belakang ke depan membuat bakteri yang ada di sekitar anus berpindah ke area vulva. Akibatnya, tak hanya menyebabkan vagina Anda beraroma tak sedap, vagina pun menajdi gatal dan berisiko keputihan.
4. Membiarkan underwear dalam keadaan basah
Pastikan underwear Anda tetap dalam keadaan kering usai berkemih. Pasalnya, sisa air yang berkumpul di underwear akan menyebabkan underwear menjadi lembap dan tak bisa menyerap keringat yang ada di kulit vagina. Lagi-lagi, vagina Anda menjadi beraroma asam.
Foto: Fotosearch