Begitu Anda mendapat tawaran kerja baru dari perusahaan bonafide (halo, karier kedua!), Anda pun memenuhi janji wawancara kerja dengan suka cita.
Apalagi posisi yang ditawarkan merupakan kenaikan dalam jenjang karier.
Namun, mendapat tawaran pekerjaan bukan berarti Anda pasti menduduki posisi tersebut; lebih-lebih jika saingan Anda banyak (dan lebih muda, ha ha).
Agar tawaran tak datang sia-sia, hindari hal ini saat wawancara kerja.
1. Membual
Demi terlihat oke, Anda menambahkan proyek kerja tambahan sebagai pengalaman padahal Anda tak pernah mengerjakannya.
Jangan lupa, pihak personalia pasti melakukan riset tentang Anda sebelumnya. Jangan sampai Anda masuk daftar hitam karena sering membual.
2. Langsung menanyakan gaji
Cermatlah dalam bertanya, jangan langsung fokus pada gaji atau bonus yang bisa diberikan perusahaan. Tapi, tanyakan proyek apa saja yang sekiranya ada di depan mata.
Hal ini untuk menghindari Anda dicap money oriented. Tunggu sampai pewawancara mengajukan gaji, baru Anda tanyakan fasilitas lainnya.
3. Tidak punya rencana
Pada posisi manajer, pewawancara akan langsung menanyakan planning, cross functional orientation, monitoring, team leadership, problem solving dan business orientation yang bisa Anda lakukan.
Pastikan Anda sudah memiliki rencana beberapa tahun ke depan yang ingin dilakukan jika bergabung di perusahaan tersebut. Tanpa rencana, Anda hanya dianggap cari aman (dan kurang bermutu, he he).
4. Curhat tentang perusahaan lama
Memang, sih, pewawancara akan menanyakan alasan tujuan kepindahan Anda.
Pastikan Anda menjawab karena ketertarikan Anda pada visi dan misi perusahaan, bukan semata-mata tak menyukai suasana kerja atau kurangnya penghasilan di kantor lama.
Hal ini menyebabkan pewawancara berpendapat Anda akan membicarakan keburukan mereka di masa yang akan datang.