Berbagai literatur kepemimpinan sering kali menyebut bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang efektif.
Namun, pada kenyataannya, sangat sedikit pemimpin yang benar-benar efektif. Lebih banyak pemimpin yang terjebak pada posisi yang tidak berkompeten dan bingung terhadap kemampuannya sendiri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Les McKeown, coach kepemimpinan dan CEO Predictable Success. “Tidak semua orang berpotensi menjadi pemimpin besar, karena itu banyak pemimpin yang kerap kali ragu terhadap kemampuannya sendiri,” ungkap Les.
Karena itu, pemahaman terhadap diri sendiri sangat diperlukan oleh setiap pemimpin untuk menentukan kelayakannya dalam memimpin. Berikut ini tanda-tanda ketika Anda bisa memimpin secara efektif dan layak jadi pemimpin sejati.
1. Memimpin pada waktunya, tidak setiap saat
Ada individu yang selalu mengambil alih, entah dalam suatu perhelatan, pertandingan olahraga, atau bahkan saat traveling. Tipe ini selalu merasa paling cerdas dalam menyukseskan rencana apa pun, sampai kepada urusan terkecil sekalipun. Tipe ini biasanya tidak sabaran, sering kali berbicara atau bersikap kasar, selalu ingin menjadi yang utama, dan pertama atau terdepan.
Pemimpin sejati tidak pernah merasa perlu untuk mengambil alih setiap urusan. Sebaliknya, ia akan menilai setiap situasi dan mengambil alih ketika ada permintaan. Ia cermat melihat celah ketika waktunya tiba untuk berperan. Ia lebih suka bekerja di belakang tim, mengamati proses tim bekerja dan berkembang, dan berperan untuk memperbaiki kekurangan serta membantu pemecahan solusi.
2. Lebih banyak melihat daripada bertindak
Sebaiknya, Anda tidak keliru dengan persepsi bahwa memimpin identik dengan bertindak. Semakin ambisius seorang pemimpin, mereka akan merasa berkuasa atas kepemimpinannya. Akibatnya, ketika marah, mereka akan bertindak berlebihan. Alat kepemimpinan yang mereka gunakan adalah volume.
Jika Anda tipe tersebut, Anda akan menuntut tim untuk bekerja sekeras yang Anda pikirkan. Bila tuntutan Anda tidak terpenuhi, Anda akan menjadi semakin keras dan ‘kejam’.
Pemimpin sejati tentu saja memahami nilai-nilai dari tindakan yang dilakukannya, tapi itu bukanlah alat kepemimpinannya. Pemimpin besar mengutamakan jawaban, solusi, pola, masalah, dan peluang. Mereka juga tahu bahwa pemikiran, pemahaman, perenungan, dan interpretasi sama-sama penting.
3. Memotivasi tim untuk mencapai tujuan
Penting untuk mengetahui cara yang selama ini Anda lakukan ketika memimpin. Manakah dari tiga pemimpin ini yang serupa dengan Anda?
Pemimpin A, menetapkan target dan menekan tim dalam proses. Pemimpin B, membangun tim yang hebat, tapi mereka kehilangan tujuan. Pemimpin C, mengembangkan tim dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan, bukan sekadar mencapai target.
Pemimpin sejati sebaiknya seperti pemimpin C. Tidak perlu untuk memanipulasi atau menindas tim demi hasil yang ingin Anda capai. Pemimpin tidak perlu mendikte. Kepemimpinan sejati yaitu membangun tim yang kuat dan berorientasi kepada tujuan mencetak prestasi.