3. Shirataki
Inilah makanan yang sedang hip sebagai pengganti nasi. Shirataki diolah menjadi mirip beras, juga jadi mi atau bihun.
Sebagai karbohidrat pengganti, shirataki nyaris tak memiliki kalori, satu porsi penyajian tak sampai 20 kalori. Indeks glikemiknya juga rendah, sehingga bagus bagi penderita diabetes.
Shirataki yang populer dari Jepang ini termasuk tanaman konjac, yang biasa diolah menjadi konnyaku atau semacam jelly. Yap! Konnyaku yang biasa kita makan bersama minuman dingin itu bukan dari agar-agar atau rumput laut, melainkan dari tanaman umbi-umbian liar, yang ternyata serumpun dengan bunga bangkai.
Sebagai beras, setelah diolah Anda akan mendapatkan nasi shirataki yang cukup dimasak dengan sedikit air untuk mendapatkan konsistensi seperti nasi dilapisi agar-agar.
Karena kaya serat, makan dengan nasi atau mi shirataki membuat Anda kenyang lebih lama. Pas untuk sahur, atau yang sedang berdiet karena shirataki gluten-free. Anda juga bebas dari konstipasi.
Nasi atau mi shirataki cocok banget dipadankan menu Asia, terutama yang kering. Dengan masakan Jepang, enak banget!
Untuk menu basah, nasi atau mi shirataki akan menjadi lebih lembek (biarpun tetap enak, sih). Saya menyantap gulai cumi dan ayam bakar pedas dengan nasi shirataki, dan nikmatnya tak beda jauh dari nasi putih. Anda juga bisa menjadikan mi shirataki sebagai pengganti pasta, jika ingin mencoba cita rasa berbeda.
Minusnya, di Indonesia harganya masih mahal, he he....