
Menurut Ratih Ibrahim, psikolog dari Personal Growth, sifat dasar manusia sebetulnya tak akan banyak berubah.
Sifat dasar adalah sifat bawaan yang membuat pemiliknya merasa paling nyaman. Sifat dasar juga tidak bisa dinilai positif atau negatif.
Contohnya, seseorang yang pada dasarnya tak suka banyak bicara, meskipun ia bisa saja fasih bicara di rapat atau presentasi, ketika kembali ke rumah biasanya akan kembali ke sifat aslinya yang pendiam. Alasannya, pada dasarnya ia memang lebih nyaman berdiam diri daripada berbicara.
Sebaliknya, seseorang yang dasarnya periang, ekstrover, dan senang ngobrol, kemungkinan besar akan stres berat bila diharuskan duduk manis dan tutup mulut selama lebih dari satu jam.
Yang bisa berubah, termasuk secara drastis, adalah kemasan luar, sikap, serta cara berpikir kita. Yang termasuk ke dalamnya antara lain penampilan fisik, sikap, kematangan, wawasan, dan ideologi.
Lantas, mengapa sifat seseorang bisa berubah? Ratih mengungkapkan, ada banyak faktor yang mendorong seseorang menuju perubahan itu.
1. Trauma atau pengalaman buruk di masa lalu yang terus menghantui
Hal ini termasuk rasa dendam, iri, atau sakit hati yang sebelumnya hanya bisa Anda pendam sendiri di dalam hati.
Misalnya, saat di SMA, ketika Anda naksir teman sekelas yang keren, ia malah memilih teman Anda yang cantik dan lincah, ketimbang Anda yang cerdas tapi penampilan fisik biasa-biasa saja.
Rasa tidak puas dan sakit hati itu lantas melekat di hati Anda, sehingga menimbulkan obsesi dan rasa 'dendam', yang suatu saat ingin Anda lampiaskan entah dengan cara apa. Anda jadi terpacu untuk membuktikan diri bahwa suatu hari nanti Anda bukan lagi seorang 'anak itik buruk rupa'.
Hal ini tak jadi masalah jika Anda membuktikannya dengan cara sportif, elegan, serta tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.
2. Obsesi
Mungkin ketika kecil Anda sering membaca kisah dan perjuangan hidup tokoh-tokoh terkenal dengan segala kehebatannya, berikut cara mereka meraih semua impian mereka, yang membuat Anda terkagum-kagum dan terinspirasi.
Rasa kagum itulah yang akhirnya menimbulkan dorongan untuk melakukan perubahan dalam diri Anda dan mulai meraih mimpi-mimpi Anda.
Hal ini jadi positif jika perubahan yang Anda lakukan juga perubahan positif. Selain itu, Anda tahu mengukur mimpi mana yang realistis, atau mimpi mana yang memang hanya mimpi.
3. Cobaan hidup
Sejak kecil hingga menikah beberapa tahun, hidup Anda bak putri raja. Orang tua berada, suami penuh perhatian, keuangan mantap, karier lancar. Namun, ketika anak-anak lepas balita, Anda harus turun tangan sendiri mengatasi berbagai masalah kehidupan karena kondisi suami (sakit atau bangkrut).
Semua cobaan itu perlahan-lahan mengubah diri Anda, dari semula putri raja yang manja menjadi wanita yang tegar dan tangguh.
Pastikan Anda tetap punya seseorang untuk curhat agar tanggung jawab tak terasa sebagai beban.