1. A Wedding Invitation (2013)
Tonton di situs streaming
Stok tisu: Banyak, apalagi untuk fans drakor
Jangan heran kalau film Cina ini sangat terasa Korea karena memang disutradari oleh Oh Ki-hwan dari Korea (Selatan). Formulanya juga tak beda dari drakor: Dua sahabat sejak SMA jadian, namun kemudian memutuskan untuk berpisah.
Qiao Qiao (Bai Baihe) dan Li Xing (Eddie Peng) sepakat untuk mengejar karier masing-masing, dan jika dalam lima tahun mereka masih single, keduanya akan kembali jadian. Lima tahun berlalu, dan Li Xing ternyata mengirimkan undangan pernikahannya.
Ada selipan kisah sedih ada yang menderita kanker, tapi bagaimana Qiao Qiao bertekad merebut hati Li Xing lagi yang dijamin bikin Anda terharu-biru. Sweet parah, hingga adegan terakhir....
2. Irreplaceable You (2018)
Tonton di Netflix
Stok tisu: Sedang, terutama kalau Anda baperan
Sejak kecil, Abbie (Gugu Mbatha-Raw) tahu kalau Sam (Michiel Huisman) adalah cinta sejatinya.
Mereka pun bertunangan, namun ketika Abbie didiagnosis kanker, hubungan mereka mulai berubah, karena Abbie diam-diam 'menyeleksi' beberapa wanita yang dianggapnya bisa menggantikannya sebagai pendamping Sam.
Film ini juga menggambarkan hubungan Abbie dengan grup support sesama penderita kanker. Ending yang simpel tapi menyentuh seakan melukiskan kalau keluarga yang ditinggalkan juga butuh dukungan.
3. All the Bright Places (2020)
Tonton di Netflix
Stok tisu: Sedikit, tapi... (#nospoiler)
Kesehatan jiwa atau mental adalah isu kesehatan yang tak bisa dianggap enteng, terutama pada remaja. Film dari novel karya Jennifer Niven ini dengan manis menggambarkannya, lengkap dengan ending yang menyentak hati, terutama bagi para orang tua ABG.
Violet (Ella Fanning) dan Theodore (Justice Smith) bertemu ketika Theodore mengira Violet akan bunuh diri. Violet jadi pemurung sejak selamat dari kecelakaan yang merenggut nyawa kakaknya. Sementara Theodore sering tiba-tiba menghilang ketika emosinya labil.
Baik Violet maupun Theodore digambarkan dari keluarga yang tak kurang kasih sayang, seakan menegaskan bahwa isu ini milik siapa saja. Film ini juga menunjukkan bahwa kita cenderung lupa bahwa support system kita sebenarnya ingin didengarkan.