Rutin mencuci tangan atau memakai hand sanitizer bisa meminimalisasikan penyebaran kuman melalui sentuhan.
Cuci tangan minimal 20 detik untuk membersihkan kuman, baik bakteri maupun virus dari tangan, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan, dipercaya bisa mengurangi penyebaran virus Corona.
Namun mencuci tangan berlebihan juga tidak dianjurkan, karena bisa membuat kulit tangan kering dan pecah-pecah. Hand sanitizer atau sabun antiseptik yang Anda pakai jadi tidak efektif dalam mencegah kuman.
Karena itu, tetaplah mencuci tangan selama 20 detik, namun perhatikan empat hal ini, yang bisa membuat kulit tangan Anda kering dan pecah-pecah, serta kelembapannya tetap terjaga.
1. Merusak perlindungan kulit
Mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer berulang kali bisa menyebabkan kulit kering, gatal, dan akhirnya justru pecah-pecah.
2. Kulit rusak membuat kerja sabun antiseptik dan disinfektan tidak efektif
Percuma saja cuci tangan dengan sabun antiseptik dan hand sanitizer yang mengandung alkohol 60%-70% jika kulit kering dan rusak. Kandungan pembunuh kuman dalam kedua bahan tersebut tidak akan bekerja alias tidak mempan jika kulit Anda rusak karena terlalu kering.
3. Kulit rusak karena kering dan pecah-pecah lebih mudah terinfeksi
Lapisan kulit pun menipis jika Anda bolak-balik cuci tangan, apalagi dengan hand sanitizer. Kulit pun kering dan rawan pecah-pecah.
Sementara itu, kulit yang terbuka karena pecah-pecah tadi justru lebih mudah terinfeksi kuman. Pasalnya, kulit tidak bisa menjalankan mekanisme perlindungan secara normal.
Jadi, Anda disarankan untuk tetap rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, namun perhatikan kelembapan kulit dengan memakai krim tangan atau lotion sesudahnya.