Dari nama merek dagang, Styrofoam atau stirofoam menjadi sebutan umum untuk gabus sintetis yang terbuat dari polistirena, yang sering dipakai sebagai wadah makananan.
Stirofoam tahan panas, tidak mudah bocor, ringan, dan berwarna putih. Satu lagi, harganya lebih murah dibandingkan kemasan dari beberapa bahan lainnya.
Namun apakah stirofoam aman untuk kesehatan?
1. Terlalu ribet untuk wadah makanan
Pertama karena stirofoam mengandung benzena, kandungan yang bisa menyebabkan kanker. Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan stirofoam dapat masuk ke sel-sel darah dan merusak sumsum tulang belakang.
Walau penelitian lain menunjukkan kalau stirofoam bisa dipakai sebagai wadah makanan, itu hanya berlaku jika bukan untuk makanan/minuman yang panasnya di atas 100 derajat Celcius, dan bukan untuk wadah makanan yang dipanaskan.
Stirofoam juga tidak cocok untuk makanan bersifat/mengandung asam, lemak, alkohol.
Daripada ribet, lupakan stirofoam sebagai wadah makanan.
2. Merusak lingkungan
Sebagai wadah makanan, stirofoam hanya untuk sekali pakai. Karena itu, ia menumpuk sampah. Limbahnya pun sulit terurai, sehingga bisa berdampak buruk pada lingkungan. Di laut, limbahnya mengganggu kesehatan organisme laut.
Selain itu, sebagian besar stirofoam masih menggunakan CFC dalam proses pembuatannya, dan CFC atau klorofluorokarbon terbukti menyumbang penipisan ozon di atmosfer, sehingga menyebabkan global warming.
Cukup dua alasan ini untuk tidak lagi memakai stirofoam sehari-hari. Setuju?