Program vaksinasi Covid-19 sudah berlangsung di Indonesia sejak Januari 2021, yang menargetkan lebih dari 180 juta penduduk Indonesia telah divaksin pada kuartal pertama tahun 2022.
Usaha pemerintah untuk memutuskan penularan Covid-19 tentu harus didukung tenaga kesehatan atau nakes yang mampu melakukan tugas mereka secara cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis.
Jumlah dan penyebaran vaksinator (tenaga yang melakukan vaksinasi) menjadi kunci keberhasilan program vaksinasi Covid-19. Beberapa daerah mengalami kendala terbatasnya kecepatan penyuntikan vaksin per hari akibat kurangnya jumlah vaksinator. Rasio vaksinator dan populasi harus seimbang sehingga target vaksinasi harian bisa tercapai.
Karena itu, program-program yang bisa menghasilkan lebih banyak vaksinator sangat dibutuhkan. Alodokter, salah satu platform kesehatan digital terbesar di Indonesia, berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Pusat Pelatihan Kesehatan Daerah (Puslatkesda), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengadakan pelatihan vaksinator massal.
Pelatihan ini menargetkan lebih dari 10.000 nakesuntuk berpartisipasi dan mendapatkan sertifikasi vaksinator Covid-19.
“Alodokter melalui Alomedika merasa bangga dilibatkan dalam program kolaborasi pelatihan vaksinator akbar ini. Kami percaya pemanfaatan teknologi digital secara optimal dapat memberipeluang yang lebih besar bagi percepatan vaksinasi di Indonesia,” ujar Suci Arumsari, Presiden Direktur & Co-Founder Alodokter, pada konferensi pers virtual awal April 2021.
Saat ini Alomedika adalah komunitas dokter di Indonesia dengan lebih dari 40 ribu dokter yang bergabung.
Program Pelatihan Vaksinator akan dilaksanakan dalam tiga gelombang; gelombang pertama telah dimulai awal April 2021. Sertifikat akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan memenuhi persyaratan, yaitu telah mengikuti minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran, serta memenuhi nilai minimal 70 dari hasil evaluasi pelatihan.
Foto: Piar Consulting