Seluruh mata tertuju pada panggung Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta, ketika 10 penari balet dari lima negara tampil dalam International Ballet Star Gala 2017, Februari lalu.
Indonesia Dance Society terpilih menjadi host acara tahunan International Ballet Star Gala, menghadirkan penari balet internasional, yaitu Daniil Simkin, Tiit Helimets, dan Adiarys Almeida (Amerika Serikat), Lorena Feijoo (Kuba), Jae-yong Ohm dan Hye-min Hwang (Korea Selatan), Ida Praetorius dan Ulrik Birkkjær (Denmark), serta Igor Kolb dan Sofia Gumerova (Rusia). Mereka adalah penari dengan peringkat tertinggi dalam sebuah grup tari profesional.
Pertunjukan dibuka dengan nomor dari penari Indonesia Dance Society yang diiringi lagu tradisional Betawi. Setelah itu Sofia Gumerova membawakan solo performance dengan elegan dan menyentuh hati, diiringi musik Swan Lake selama empat menit.
Penari asal Kuba yang kini tinggal di AS, Adiarys Almeida, melanjutkan solo performance berjudul Who Am I?, yang merupakan world premiere. Sementara tarian berpasangan antara Lorena Feijoo dari Kuba dan Igor Kolb dari Rusia membawakan nomor Carmen Suite (Pas De Deux) dengan kompak dan romantis.
Para penari lain pun tampil tak kalah menakjubkan memamerkan keindahan gerakan mereka selama dua jam.
Tarian balet sendiri muncul di era Rennaissance di Italia, pada pertengahan abad ke-15 dan ke-16. Tarian yang khas dengan rok tutu ini mulai berkembang sejak salah seorang aristokrat asal Italia, Chaterine de Medici, menyebarkan ke negara lain seperti Prancis dan Rusia. Seiring berjalannya waktu balet semakin berkembang dengan pengaruh budaya dan genre tarian kontemporer. Di Indonesia, tarian balet juga sudah hadir sejak tahun 1929 dan sampai sekarang semakin berkembang.
Foto: Weddy Gunawan