Pertama kali ke Nemberala, Rote, kami hampir tidak bisa kembali ke Kupang karena badai menyebabkan kapal cepat tak bisa jalan. Saat itu uang sudah habis sama sekali, dan kami tak bisa bayar penginapan. Pilihannya, kami nekat kembali dengan perahu nelayan. Tapi, berbahaya karena pernah ada yang terbalik.
Beruntung, saat surfing sore, saya bertemu orang lokal yang berbaik hati mau menampung kami di resor miliknya. Kami bahkan boleh membayar belakangan alias ngutang.
"Kita, sesama surfer, apalagi sama-sama orang Indonesia adalah saudara. Sudah, jangan pikir uang, menginap saja," katanya. Akhirnya kami berteman baik, dan hingga kini, saya jadi langganan tetap resornya.
Gemala Hanafiah | Wettraveler.com