Hampir dua minggu saya berada di perairan Pulau Koon, Seram Timur, Maluku. Setiap hari, saya melihat laut biru jernih, terumbu karang, juga pulau-pulau kecil tak berpenghuni yang dikelilingi pasir putih. Mungkin karena terlalu gembira dengan pemandangan bak surga, saya tak menyadari telah mengalami dehidrasi. Bibir saya pecah dan berdarah.
Ketika melipir di sebuah pulau, seorang penduduk yang melihat luka di bibir saya mengajak pergi ke halaman rumahnya. Ia lantas memetikkan daun pohon jarak, kemudian mengoleskan getahnya pada bibir yang luka. Perihnya bukan kepalang! Tapi siapa sangka, luka langsung mengering dalam semalam. Dan dua hari kemudian, bibir saya sudah mulus sempurna.
Terry Endropoetro | Negerisendiri.com