Tenun Baduy Tampil Modern
Misalnya, untuk busana ready to wear, perajin mengombinasikan benang yang tipis dengan yang tipis. Untuk busana luaran (outer wear), Mandy menggabungkan benang tipis dengan benang tebal. Edukasi seperti ini diberikan Mandy agar perajin bisa menghasilkan kain tenun yang sesuai untuk kebutuhan pasar. "Dan karena proses yang mereka jalani jadi lebih sulit, saya harus mengimbanginya dengan harga yang pantas."
Respons masyarakat yang baik terhadap kreasi yang digagasnya membuat Lekat menjadi brand konsisten mengeksplorasi hanya satu jenis tenun, yakni Tenun Baduy, selama hampir tiga tahun."Kalau orang mendengar kata Baduy, mungkin kesannya pedalaman banget, jauh dari modernitas. Mereka pasti nggak menyangka ada desainer muda yang biasa membuat kain tenun ini lebih modern," kata Mandy.
Hasil rancangannya telah diperagakan dalam JFW dan Indonesia Fashion Week. Ia pun terpilih sebagai salah satu desainer untuk mengikuti Indonesia Fashion Forward (IFF), yaitu kolaborasi antara JFW, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, The British Council, dan Center for Fashion enterprise (CFE) London.
"Bekerja sama dengan IFF, inilah pertama kalinya Lekat masuk buyers room di JFW 2016. Ini kesempatan tenun Baduy diperhatikan oleh pembeli internasional," ujar Mandy, optimis.
Foto: Femina Group, Lekat.